Monday, November 25, 2024
HomeDaratIsrael Berlakukan Paspor Vaksin Covid-19, Akankah Diikuti Negara Lain?

Israel Berlakukan Paspor Vaksin Covid-19, Akankah Diikuti Negara Lain?

Vaksin sepertinya akan menjadi kotak pandora bagi para pebisnis dan pelancong yang akan bepergian. Bahkan Israel, sudah memberikan izin masuk hijau atau paspor vaksin bagi mereka yang sudah mendapatkan dua dosis vaksinasi Covid-19. Izin ini dikeluarkan oleh pemerintah sehingga semua orang Israel hanya menunjukkan data pribadi dan tanggal vaksin.

Baca juga: Singapore Airlines Hadirkan Layanan Verifikasi Digital Covid-19 yang Juga Bisa Jadi ‘Paspor Vaksin’

Bahkan paspor vaksin ini juga bisa digunakan untuk masuk ke gym, hotel dan konser. Sehingga bagi tiga juta orang Israel ini adalah tiket untuk kembali ke keadaan normal.

“Akhirnya! Sepanjang jalan di dalam mobil, saya menyanyikan” Hidup kembali! Kembali ke kenyataan,” ujar seorang penonton konser Israel

Dilansir KabarPenumpang.com dari cbsnews.com (3/3/2021), meski Israel sudah mengeluarkan izin masuk atau paspor vaksin bagi mereka yang sudah di vaksinasi, namun hal ini masih dalam pertimbangan bagi Inggris dan pemerintahan negara lain termasuk Amerika Serikat. Di mana mereka tengah mempertimbangkan sertifikat kekebalan Covid-19 serupa untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata, bisnis dan perhotelan mereka.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan negaranya sedang mencari opsi dengan cermat.

“Kami belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Kami tidak pernah terpikir untuk memiliki sesuatu yang harus Anda tunjukkan saat pergi ke pub atau teater. Jadi, ada masalah yang dalam dan kompleks yang perlu kami gali,” Kata Johnson.

Beberapa ahli memperingatkan masalah etika, seperti potensi diskriminasi terhadap orang yang tidak menginginkan vaksin dan mereka yang tidak bisa mendapatkannya karena alasan medis atau karena tidak cukup persediaan. Clare Wenham, asisten profesor kebijakan kesehatan global di London School of Economics, mengatakan privasi data adalah masalah lain.

“Apakah itu akan menjadi sesuatu yang digital yang melacak Anda? Dan itu jelas membuka berbagai percakapan yang berbeda tentang keamanan data Anda, misalnya,” katanya.

Meskipun minat tinggi untuk kembali normal, Wenham mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan dengan hati-hati potensi jebakan paspor vaksin sebelum menerapkannya.

“Pemerintah seharusnya tidak terburu-buru. Saya pikir ini kotak Pandora dan berpikir itu adalah lereng licin untuk mengatur kehidupan oleh status kesehatan Anda,” kata Wenham.

Baca juga: Tak Perlu Bawa Surat Hasil Test Covid-19 atau Vaksin, Emirates Gandeng IATA Hadirkan Travel Pass

Ketika pemerintah memperdebatkan sertifikat kekebalan atau vaksin, bisnis terus maju. Beberapa kapal pesiar dan maskapai penerbangan telah mengumumkan bahwa para pelancong memerlukan bukti imunisasi untuk naik. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa mereka menentang mewajibkan vaksin untuk perjalanan, selama pasokan vaksin global terbatas dan kemampuan mereka untuk menghentikan penyebaran virus belum jelas.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru