Boeing didaulat untuk menambah daya listrik di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Karenanya, perusahaan dirgantara terbesar di dunia ini berencana untuk menambah enam solar array atau panel tenaga surya baru. Diperkirakan enam solar array ini mampu meningkatkan daya listrik ISS hingga 30 persen lebih banyak (digabung dengan panel surya yang ada), baik untuk penelitian ataupun kebutuhan komersial.
Baca juga: India Luncurkan Kereta Bertenaga Panel Surya
Diketahui, ISS telah beroperasi selama lebih dari dua dekade, dan dijadwalkan bakal dinonaktifkan antara tahun 2025 dan 2030. Meski demikian, di masa-masa terakhirnya, ISS bukan malah ditinggalkan, namun justru lebih didukung. Sebab, ISS, yang semula penggunaannya berada di kontrol pemerintah atau hanya untuk kebutuhan pemerintah (AS, Rusia, Eropa), saat ini mendapat lebih banyak partisipasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan swasta.
Bagian dari upaya ini telah melibatkan sejumlah perbaikan, seperti port docking universal yang dapat digunakan oleh pesawat luar angkasa yang berkunjung, dan baterai nikel-hidrogen yang baru dan lebih baik untuk mendukung operasional stasiun saat dalam gerhana (pencahayaan minim); termasuk dukungan dari Boeing terkait susunan panel surya baru.
Solar array yang dikembangkan oleh anak perusahaan Boeing, Spectrolab, ini berukuran 19×6 m yang disadur dari keluarga sel surya XTJ Prime canggih, yang memberikan daya lebih dari sel sebelumnya namun tetap beroperasi pada suhu yang lebih dingin untuk mengurangi limbah panas.
Saat instalasi selesai, setengah lusin array akan menghasilkan lebih dari 120 kilowatt listrik, atau cukup untuk memberi daya pada 40 rumah di AS. Dengan tambahan enam panel sel surya ini, berarti ada total 14 panel surya, dimana delapan solar array sebelumnya menghasilkan 240 kilowatt. Jika digabungkan, ISS akan mendapatkan peningkatan daya 20-30 persen.
Daya listrik nantinya itu bukan hanya digunakan untuk mendukung kebutuhan dasar listrik ISS sehari-hari, melainkan juga untuk memenuhi permintaan daya yang meningkat dari rangkaian eksperimen oleh pemerintah dan swasta.
Baca juga: Sebelum Terbang dengan Kapsul Boeing CST-100 Starliner, Astronot Berlatih dengan VR
Saat ini, panel sel surya baru masih dalam proses pembangunan dalam kemitraan dengan Deployable Space Systems of Santa Barbara, California, yang menyediakan komponen struktural yang mencakup deployment canister dan bingkai yang akan mendukung array saat “selimut” panel surya dibuka. Menurut Boeing, prototipe array baru itu sudah diuji di ISS pada 2017 silam.
“Sel surya ruang angkasa XTJ Prime jauh lebih efisien daripada pendahulunya dan cocok untuk mendukung penelitian mutakhir yang dilakukan di atas Stasiun Luar Angkasa Internasional,” kata Tony Mueller, Presiden Spectrolab, seperti dikutip dari New Atlas.