Rumput di sekitar runway atau landasan pacu bandara kadang kala berefek negatif bagi pesawat. Itu karena, rumput seringkali jadi penyebab datangnya kawanan burung ke sekitar runway. Tentu saja keberadaan burung bisa menimbulkan bird strike dan sangat membahayakan penerbangan.
Baca juga: Mengenal RESA, ‘Juru Selamat’ Pesawat di Bandara
Tabrakan dengan kawanan burung atau bird strike pada umumnya kerap terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas. Singkatnya, bird strike mayoritas terjadi di sekitar bandara. Hal itu dimungkinkan karena ketinggian pesawat masih dalam jangkauan terbang burung yang pada umumnya maksimal bisa mencapai ketinggian 4.800-an meter.
Di Amerika Serikat, data dari Federal Aviation Administration (FAA) menunjukkan, sekitar 90 persen dari insiden bird strike terjadi di sekitar bandara.
Akan tetapi, dampak buruk rumput di sekitar landasan pacu bukan berarti menjadi alasan untuk menghilangkannya (rumput) semata untuk mencegah terjadinya bird strike. Itu (mencegah bird strike) bisa saja dilakukan, dengan melibatkan teknologi lain tanpa menyingkirkan keberadaan rumput di sekitar runway.
Lagi pula, keberadaan rumpur di sekitar runway bukan untuk hiasan semata. Semua ada tujuannya. Dikutip dari Quora, rumput di sekitar runway sangat berguna untuk berbagai hal, bahkan lebih banyak kegunaannya ketimbang efek negatifnya yang disebut-sebut mengundang kawanan burung hinggap di sana sehingga menyebabkan bird strike.
Rumput di sekitar runway disebut oleh salah satu pengguna Quora berfungsi sebagai drainase. Jadi ketika terjadi hujan deras, air di landasan pacu akan mengalir luar runway. Kemudian, rumput dan juga tanah di sekitar runway akan menyerap air dan mencegah terjadinya banjir di landasan pacu.
Selain itu, dalam kondisi darurat, rumput di sekitar runway juga berfungsi untuk menahan laju pesawat yang tergellincir ketika hujan deras. Itu terjadi karena rumput, berkolaborasi dengan lunaknya tanah, membuat roda pendaratan atau landing gear tenggelam dalam tanah. Pada akhirnya, laju pesawat benar-benar tertahan dan membuatnya berhenti sebelum menabrak tanggul atau bahkan lebih buruk dari itu, keluar dari area bandara dan jatuh ke jurang atau ke area lainnya di luar bandara.
Secara hukum atau panduan operasional bandara, penggunaan rumput di sekitar runway juga diatur dengan sangat detail, bersatu dengan keberadaan RESA atau Runway End Safety Area.
Menurut Annex 14 Convention on International Civil Aviation (ICAO), zona aman di ujung landasan harus dimiliki setiap bandara. Sebelumnya, RESA hanya rekomendasi tetapi mulai tahun 2005 silam RESA menjadi sebuah keharusan.
Dilansir skybrary.aero, Runway End Safety Area sendiri adalah permukaan di sekitar landasan pacu yang disiapkan untuk mengurangi risiko kerusakan pada pesawat jika terjadi undershoot, overshoot, atau overrun dari runway.
Baca juga: Tahukan Anda, Aspal Runway 10 Kali Lipat Lebih Kuat Dibanding Aspal Jalan Raya!
Namun, sebelum masuk ke RESA, Runway Strip juga menjadi instrumen tambahan penting di ujung landasan yang juga patut diketahui. Besaran dimensi runway strip berbeda-beda, tergantung dari bandara atau runway itu sendiri.
Runway Strip memang masih berupa beton. Namun, di area RESA, seluruhnya sudah harus berupa tanah yang ditanami rumput dengan luas area yang beragam, tergantung kode runway itu sendiri. Untuk runway Kode 3 dan 4, RESA membentang sepanjang 240 meter dengan lebar sekitar 125 meter.