Monday, November 25, 2024
HomeHot NewsInilah Dornier D328eco, Pesawat Hybrid-Listrik Deutsche Aircraft Berteknologi Pilot Tunggal

Inilah Dornier D328eco, Pesawat Hybrid-Listrik Deutsche Aircraft Berteknologi Pilot Tunggal

Deutsche Aircraft dikabarkan sedang mengembangkan pesawat bertenaga hybrid-listrik, D328eco. Tak hanya itu, pabrikan asal Jerman ini juga mengembangkan teknologi pilot tunggal atau satu pilot untuk mengoperasikan pesawat yang rencananya akan mulai dipasarkan pada 2025 mendatang tersebut.

Baca juga: Prototipe Kedua Pesawat Listrik-Hybrid Terbesar di Dunia Ampaire Electric EEL Sukses Mengudara

Dilansir flightglobal.com, proyek yang didukung oleh pemerintah Jerman untuk mempromosikan pesawat ramah lingkungan (tanpa emisi karbon) itu merupakan pengembangan dari pesawat Dornier D328. Dimensi besar -panjang mencapai 23,3 m atau dua meter lebih panjang dari D328- memungkinkan D328eco mengangkut 43 penumpang sekaligus atau 10 penumpang lebih banyak dari Dornier D328.

Disebutkan, Deutsche Aircraft D328eco akan ditenagai oleh powerplant Pratt & Whitney Canada PW127S serta dua turboprop seri PW100, dengan range terbang cukup untuk tataran regional atau komuter.

Meskipun dapur pacu belum bisa dipastikan, namun pabrikan menyebut kemungkinan besar pesawat D328eco akan ditenagai sistem hybrid-listrik. Dengan begitu, pesawat yang akan diproduksi di Leipzig, Jerman, ini diharapkan bakal menjadi pioneer untuk memulai penerbangan ramah lingkungan atau tanpa emisi gas buang di masa mendatang.

“D328eco akan menawarkan alternatif, solusi eco-efisien dalam pasar komuter regional sub-50 kursi dan multi-peran. Ini akan membuka jalan menuju nol emisi dalam 15 tahun ke depan,” kata juru bicara Deutsche Aircraft.

Di samping menggunakan teknologi ramah lingkungan, D328eco juga akan menerapkan teknologi mutakhir mencakup avionics suite terbaru serta single-pilot operations atau pilot tunggal tanpa bantuan co-pilot di kokpit. Saat ini, belum ada teknologi single-pilot atau satu pilot cukup jarang ditemui. Tetapi, teknologinya sudah ada, baik untuk pesawat komuter ataupun pesawat jet. Hanya saja, memang butuh pengembangan lebih jauh agar teknologi tersebut aman ketika massif digunakan.

Formulasi teknologi single-pilot, ramah lingkungan, serta dimensi pesawat menengah dinilai akan lebih dilirik maskapai di masa mendatang. Menurut Deutsche Aircraft, hal itu dipicu oleh perubahan pola penumpang atau traveler dalam bepergian akibat pandemi Covid-19, dimana mereka akan cenderung terbang jarak pendek point-to-point dan menghindari penerbangan jarak jauh.

Baca juga: Pertama di Dunia, Airbus A350-1000 Berhasil Lepas Landas, Landing, dan Taxi Otomatis! Pilot Terancam?

“Kebiasaan bepergian dan tuntutan pada maskapai penerbangan akan berubah. Operasi hub-and-spoke tradisional skala besar akan direstrukturisasi karena permintaan untuk transportasi jarak pendek, titik-ke-titik, dan rendah emisi meningkat,” jelas juru bicara Deutsche Aircraft.

Senada dengan Deutsche Aircraft, produsen pesawat asal Brasil, Embraer, juga telah melihat kecenderungan hal itu dalam beberapa bulan terakhir. Karenanya, Embraer dikabarkan tengah mempertimbangkan pengembangan pesawat turboprop baru yang dibangun dari badan pesawat Embraer E-jet, dengan kapasitas sekitar 100 kursi.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru