Bombardier Transportation meluncurkan desain generasi terbaru metro Bombardier Movia di dua jalur Mass Rapid Transit (SMRT) terpanjang di Singapura. Generasi baru tersebut dibuat dengan inspirasi karena pesona kota yang semarak dan terlihat dari garis denyut merah serta hijau di sepanjang carbody eksterior.
Sehingga ini memberikan penekanan visual kontemporer untuk titik masuk penumpang. Kendaraan ini mengintegrasikan teknologi mobilitas paling canggih di dunia untuk meningkatkan transportasi umum Singapura. Dilansir KabarPenumpang.com dari globenewswire.com (8/10/2020), ada 106 kereta metro Movia dengan satu rangkaian ada enam mobil baru untuk Jalur Utara-Selatan dan Timur-Barat (NSEWL).
Kereta Movia tersebut akan beroperasi dengan jalur sepanjang 102 km dan akan melayani 59 stasiun. Bisa dikatakan ini akan menghubungkan penumpang di seluruh Singapura.
“Bersama dengan LTA, Bombardier dengan senang hati memamerkan desain kami untuk kereta NSEWL. Selama tujuh tahun terakhir, kinerja metro Movia kami telah terbukti bisa menggerakkan jutaan penumpang di Jalur Pusat Kota, membuat perjalanan harian mereka lebih hijau, lebih tenang, dan lebih aman daripada sebelumnya,” kata Jayaram Naidu, Presiden Asia Tenggara, Bombardier Transportation.
Naidu menambahkan, pihaknya ingin berkolaborasi lebih lanjut dengan Otoritas Transportasi Darat (LTA) untuk memperkenalkan kereta metro mereka yang mengubah permainan secara global untuk membantu meningkatkan pengalaman perjalanan, mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan keandalan kereta di Singapura. Dengan 636 mobil metro yang dipesan untuk proyek tersebut, maka akan menambah jumlah kendaraan Movia di Singapura menjadi 912.
Sehingga hal ini menjadikannya salah satu armada metro terbesar Bombardier di dunia. Kendaraan metro Movia sendiri telah terbukti mengintegrasikan solusi mobilitas berperforma tinggi termasuk metro bogie Bombardier FLEXX dan sistem propulsi Bombardier MITRAC untuk mengurangi biaya perawatan dan meningkatkan efisiensi energi serta memenuhi standar lingkungan tertinggi.
Teknologi Train Control Monitoring System (TCMS) yang inovatif, serta fitur pemantauan berdasarkan kondisi dan prediktifnya akan meningkatkan efisiensi operasi armada dengan menyediakan diagnostik kereta api yang ekstensif dan mengoptimalkan perawatan track dengan menganalisis kondisi track. Interior kendaraan baru menampilkan lebih banyak ruang terbuka untuk kursi roda dan kereta bayi, mendukung visi LTA tentang sistem transportasi umum yang lebih inklusif.
Baca juga: Di 2030, MRT Singapura Perpanjang Jaringan Hingga 360 Km, Bagaimana dengan MRT Jakarta?
Bombardier bertanggung jawab atas desain, teknik, manufaktur, perakitan, pengujian, komisioning, dan pengiriman kereta metro Movia untuk sistem NSEWL. Kereta baru generasi mendatang ini dijadwalkan memasuki layanan penumpang mulai 2022 untuk meningkatkan keandalan dan kinerja sistem.