Asteroid seukuran Boeing 747-8, RK2 dengan panjang sekitar 81 meter, diprediksi NASA bakal menabrak bumi pada 7 Oktober 2020 mendatang. Asteroid tersebut merupakan benda langit kedua terbesar yang mendekati bumi sepanjang bulan Oktober ini.
Baca juga: JAXA dan Toyota Kerja Sama Bangun Kendaraan Jelajah di Bulan
Dikutip dari republicworld.com, asteroid itu akan meluncur mendekati bumi dengan kecepatan 6,68 kilometer per detik dan diperkirakan memiliki diameter berkisar antara 36 meter hingga 81 meter, dengan lebar hampir 35-78 meter.
Meski demikian, asteorid sebesar itu pada dasarnya bakal berukuran sangat kecil untuk bisa dilihat oleh mata telanjang. Sebab, asteroid tersebut bakal terbakar saat memasuki lapisan atmosfer bumi, terutama lapisan mesosfer. Hal ini disebabkan karena di lapisan mesosfer terdapat udara yang bertekanan tinggi sehingga ketika ada meteor atau benda langit masuk ke bumi akan langsung bergesekan dan terbakar.
Sepanjang bulan Oktober 2020, NASA memprediksi ada sekitar 19 asteroid yang akan mendekati bumi. Asteroid 2020 QD5 merupakan asteroid terbesar yang akan mendekat dan menabrak orbit bumi pada 26 Oktober 2020, pukul 02.56 waktu AS. Asteroid ini diketahui memiliki panjang 60 hingga 130 meter, nyaris sepertiga kali lipat asteroid terbesar kedua, RK2.
Pada bulan 18 September lalu, asteroid lainnya yang lebih kecil atau seukuran bus sekolah juga kedapatan tengah mendekati bumi. Benda langit berjarak 13.000 mil dari bumi, dengan diameter antara 15-30 kaki (4,5 – 9 meter) itu berada jauh di bawah orbit satelit cuaca geostasioner kita yang terletak sekitar 22.000 mil di atas permukaan Bumi.
Seperti dikutip dari CNN, pendekatan terdekatnya ke Bumi akan terjadi pada Kamis (24/9) sekitar pukul 07.12 pagi ET atau 18.12 WIB, saat ia mengitari Samudra Pasifik Tenggara, dekat Australia dan Selandia Baru.
Pendekatannya akan sangat dekat dengan Bumi, sehingga gravitasi kita akan mengubah kecepatan dan lintasannya menurut earthsky.org.
Baca juga: Ledakkan Boeing 747 Asli untuk Film Tenet, Sutradara Christopher Nolan: Lebih Efisien
“Ada sejumlah besar asteroid kecil seperti ini, dan beberapa di antaranya mendekati planet kita sedekat ini beberapa kali setiap tahun,” kata Paul Chodas, direktur Center for Near-Earth Object Studies (CNEOS) di Jet Propulsion Laboratory NASA di California Selatan.
Untungnya, asteroid itu tidak berada pada lintasan tumbukan dengan Bumi. Jika demikian, atmosfer kita kemungkinan besar akan menghancurkannya, menciptakan meteor yang terang, yang dikenal sebagai bola api.