Saat maskapai lain di seluruh dunia berpacu dengan sederet inovasi selama masa pandemi virus Corona, salah satunya seperti program flight to nowhere, Garuda Indonesia mengaku masih mencari skema bisnis lainnya yang lebih relevan. Belakangan, maskapai nasional Indonesia ini dikabarkan tengah menyusun paket pernikahan khusus atau resepsi pernikahan di atas pesawat.
Baca juga: Maskapai Indonesia Tatap Penerbangan Tanpa Tujuan, Traveller Siap-siap
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku, selama pandemi ini terdapat sejumlah klien yang memanfaatkan sewa pesawat (charter) untuk terbang tiga jam di atas Jakarta untuk keperluan resepsi pernikahan. Menurutnya, penyelenggaraan resepsi di gedung hotel jauh lebih mahal dan kurang efektif karena jumlah kehadiran tamu undangannya hanya bisa separuh dari kapasitas maksimal.
Irfan meyakini selama pandemi akan banyak terjadi pergeseran dan menciptakan tren baru, termasuk resepsi di atas pesawat. Masyarakat juga dapat memilih jenis pesawat yang diinginkan baik berbadan lebar maupun sempit.
Akan tetapi, sebelum Garuda Indonesia mengadakan penerbangan charter untuk menggelar resepsi pernikahan, beberapa maskapai lainnya di dunia rupanya sudah lebih dahulu menempuh jalan tersebut.
Dilansir Yahoo Lifestyle, Southwest Airlines pernah menggelar resepsi pernikahan Michael dan Renee dalam penerbangan berjadwal menuju Baltimore, Amerika Serikat (AS) pada Juni 2018 lalu. Bukan hanya dimeriahkan oleh para kru kabin, pilot pun juga ikut memeriahkan pesta pernikahan tersebut dengan memimpin acara.
Sebelum resepsi pernikahan Michael dan Renee bersama Southwest Airlines dihelat, pasangan Carlos Ciuffardi Elorriga dan Paula Podest Ruiz sudah lebih dahulu menggelar pernikahan di atas pesawat. Hanya saja, pasangan yang berprofesi sebagai pramugari dan pramugara ini tidak mengadakan pesta pernikahan layaknya Michael dan Renee, melainkan hanya menggelar akad pernikahan saja oleh seorang paus.
Selain itu, pesta pernikahan juga pernah dihelat oleh penumpang Delta Airlines di pesawat. Saat itu, kedua mempelai memutuskan menikah di pesawat lantaran mendapat penolakan dari keluarga. Alhasil, pernikahan di udara jadi solusi bagi keduanya dan ketika kembali ke darat, keluarga terkejut bahwa keduanya sudah menjadi sepasang suami-istri.
Pada tahun 2019, resepsi pernikahan di pesawat juga pernah terjadi. Dilansir Travel and Leisure, pria bernama David Valliant dan kekasihnya, Cathy, kala itu, sukses melangsungkan pernikahan di atas pesawat Jetstar dengan nomor penerbangan 201 rute Sydney ke Auckland.
Mereka sengaja memilih rute penerbangan tersebut karena keduanya berasal dari dua negara bertetangga tersebut. Prosesi pernikahan dimulai saat pesawat berada tepat di perbatasan kedua negara, di ketinggian sekitar 37 ribu kaki.
Cerita pernikahan David Valliant Cathy dimulai saat keduanya bermain game komputer “Airport City” di tahun 2011. Mereka lalu baru bertatap muka secara langsung dua tahun kemudian di Bandara Sydney. Setelah itu, rencana menghelat pernikahan di atas pesawat pun tercetus dan diteruskan ke Jetstar.
“Kami ingin pernikahan ini melambangkan cinta kami pada penerbangan dan cinta kami untuk Australia dan Selandia Baru serta cinta kami satu sama lain,” kenang Cathy.
Baca juga: Dijual Restoran Terbesar Bekas Airbus A340 di Turki Seharga Rp20 Miliar, Berminat?
Maskapai Jetstar pun memenuhi keinginan keduanya dan merancang pernikahan yang menjadi impian mereka yaitu menikah di atas udara.
Menurut juru bicara Jetstar, semua pelanggan yang telah melakukan pemesanan di penerbangan ini akan menerima email sebelumnya yang mengatakan akan ada pembuatan film. Wisatawan yang ingin mengubah penerbangan dapat melakukannya tanpa biaya.