Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAOI) belum lama ini mengungkap fakta temuan terbaru dari insiden jatuhnya pesawat Boeing 737-800 Ukraine International Airlines (UIA) PS752. Data kotak hitam atau blackbox pesawat menunjukkan penumpang dan pilot kemungkinan besar tewas setelah rudal kedua menghantam maskapai Ukraina itu.
Baca juga: Sejak 1973, Iran, Rusia dan AS Ternyata Pernah Menghantam Pesawat Penumpang dengan Rudal
BBC Internasional melaporkan, dari keterangan kepala CAOI Touraj Dehghani Zanganeh, Cockpit Voice Recorder (CVR) di blackbox pesawat Ukraina yang jatuh dirudal tak lama setelah lepas landas masih merekam percakapan pilot dan co-pilot dengan instruktur pilot, 19 detik setelah rudal Tor M-1 pertama Iran menghantam. Dari percakapan tersebut, penumpang juga terindikasi masih dalam keadaan hidup.
Saat itu, pesawat terdeteksi mengalami masalah pada elektronik dan telah mengaktifkan daya tambahan atas perintah instruktur. Pilot dan co-pilot masih berjuang untuk mengontrol penuh pesawat. Kedua mesin juga dikonfirmasi instruktur masih dalam keadaan hidup.
Sayangnya, setelah detik ke 19, CVR mengalami kerusakan dan tak lagi mampu merekam percakapan di dalam kokpit. Kuat diduga kerusakan itu akibat hantaman rudal pertama Iran. Setelah itu, upaya pilot, co-pilot, dan instruktur dalam mengontrol penuh pesawat nahas Ukraina PS752 akhirnya harus kandas setelah di detik 25 dimana rudal Tor M-1 kedua Iran diduga menghantam.
“Hingga 19 detik setelah rudal pertama meledak di sekitar pesawat, (mereka) melihat kondisi abnormal dan mengendalikan pesawat hingga saat-saat terakhir,” jelas Capt. Zanganeh.
“25 detik kemudian rudal kedua menghantam pesawat. Mereka mengemudikan pesawat sampai saat-saat terakhir,” tambahnya.
Selain itu, dari hasil analisis tim di Perancis -setelah dikirim otoritas Iran pada Juli lalu- terhadap Flight Data Recorder (FDR) di blackbox pesawat Boeing 737-800 maskapai Ukraina menunjukkan pesawat telah menjalani prosedur penerbangan normal sebelum rudal pertama menghantam.
Sedikit berbicara soal CVR dan FDR, kemampuan keduanya memang terbatas. Saat ini, FDR hanya bisa merekam 25 jam data penerbangan dan CVR bisa merekam dua jam percakapan di kokpit, meningkat sedikit dari 30 menit. Namun, teknologi terbaru dari L3 Harris, CVR mampu merekam lebih dari 25 jam dan FDR 70 jam.
Sebelumnya, di tengah ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS), pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh Ukraine International Airlines dilaporkan jatuh. Tak lama setelah kejadian, beredar luas di dunia maya, video yang memperlihatkan rudal menghantam benda di angkasa hingga membuatnya terbakar di udara dan kemudian jatuh ke daratan.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa benda di angkasa tersebut adalah pesawat Ukraine International Airlines yang terkena rudal hanud Iran.
Walaupun sempat membantah tuduhan tersebut, pada hari Sabtu (11/01) waktu setempat, Iran mengumumkan bahwa militernya “secara tidak sengaja” menembak jatuh sebuah pesawat nahas tersebut hingga menewaskan 176 orang di dalamnya.
Ketika itu, pesawat dijadwalkan akan melawat ke ibukota Ukraina Kiev, dengan rincian membawa 167 penumpang dan sembilan anggota awak dari beberapa negara, termasuk 82 Iran, 57 Kanada dan 11 Ukraina, ketika ditembak jatuh.