Sebanyak 20 bus SMRT dimodifikasi untuk mengangkut pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19. Bus dikonversi dengan adanya kerja sama antara SMRT dan Hope Technik untuk menwujudkannya. Modifikasi bus ini pun hanya membagi dua yakni bagian kompartemen atau untuk pengemudi bus dan pasien di bagian lainnya.
Baca juga: Kapal Penumpang di Swedia Dikonversi jadi Rumah Sakit
Sehingga bisa dikatakan, pengemudi dan penumpang akan benar-benar terisolasi satu sama lainnya. Sebab, pengemudi akan berada di ruang atau kompartemen dengan sistem pendingin udara terpisah. Selain itu juga ada dua kursi tambahanan di kompartemen pengemudi untuk para medis, petugas pendamping atau tergantung permintaan.
Untuk para medis yang akan masuk ke kompartemen penumpang dan akan mengecek kondisi mereka ada pintu darurat. Pada kompartemen penumpang, pendingin juga dipisah hal ini untuk membuat pengemudi aman mengangkut pasien dari asrama ke rumah sakit atau fasilitas perawatan masyarakat hingga membawa pasien yang pulih dari rumah sakit ke perawatan pemulihan masyarakat.
“Kompartemen pengemudi, yang memiliki kursi tambahan untuk setiap staf pendukung, memiliki pintu darurat seandainya paramedis perlu mencapai penumpang dengan cepat. Bus akan siap pada akhir minggu depan,” kata direktur eksekutif Temasek Ho Ching yang dikutip KabarPenumpang.com dari straitstimes.com (27/4/2020).
Bus-bus ini akan diluncurkan untuk melayani pasien yang menjalani pengobatan, pada akhir minggu depan. Versi 2 akan mencakup sistem tekanan negatif untuk kompartemen pasien. Ini merupakan perlindungan tambahan di mana udara dari kompartemen pasien akan dibersihkan sebelum dibuang.
Tak hanya 20 bus, tetapi ada 30 bus lain yang dalam pesanan. Ada pula lowongan untuk pengemudi bus ini dengan syarat bagi mereka yang memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi) 4. Dengan adanya bus ini, bisa dikatakan mengganti ambulans yang hanya mengangkut satu orang pasien.
Diketahui sebelumnya, lebih dari 250 pengemudi Grab dan sekitar 70 pengemudi dari Stride, anak perusahaan SMRT, dikerahkan untuk membantu untuk mengangkut para pasien terinfeksi virus corona ini ke rumah sakit rujukan atau fasilitas perawatan masyarakat yang terdampak virus corona.
“Sementara itu, saya ingin memberikan teriakan kepada semua pengemudi bus saat ini, pengemudi Grab dan sopir taksi yang secara sukarela membantu pasien, calon pasien, pasien yang diduga, pasien yang sembuh atau orang-orang yang telah dibebaskan dari tahanan, apakah akan pergi ke rumah sakit untuk tes, atau untuk mengantar mereka dari rumah sakit ke berbagai fasilitas perawatan, atau untuk mengantarnya ke fasilitas perumahan baru,” ujar Ho Ching di akun Facebooknya.