Otoritas Bandara Hong Kong (AA) dilaporkan telah mengujicoba teknologi disinfeksi terbaru di Bandara Internasional Hong Kong (HKIA) untuk menekan risiko penularan Covid-19 yang menyebar di antara penumpang dan staf bandara. Teknologi disinfeksi canggih tersebut diklaim mampu mensterilkan hingga 99,99 persen bakteri.
Baca juga: Penerbangan Masih Lesu, Bandara Hong Kong Kehilangan 91 Persen Pengunjung
Walaupun mampu mensterilkan bakteri nyaris 100 persen, robot pembersih otonom yang diberi nama CLeanTech tersebut penggunaannya cukup mudah dan cepat. Mula-mula calon pengguna diharuskan men-scan wajah guna mengukur suhu tubuh. Setelah itu pengguna cukup masuk ke dalam dan menjalani proses disinfeksi hanya dalam tempo 40 detik.
Hal itu (membunuh bakteri nyaris 100 persen dan dalam tempo yang singkat) dimungkinkan dengan tertanamnya beberapa teknologi di dalam CLeanTech. Mulai dari antimicrobial coating (‘nano needles’ technology), ultraviolet light steriliser, dan air steriliser. Ketiga teknologi tersebut mempunyai peran masing-masing selama proses disinfeksi.
Antimicrobial coating disebut mampu menghilangkan seluruh bakteri di lapisan pakaian pengguna. Teknologi tersebut kemudian dilengkapi dengan adanya ultraviolet light steriliser untuk memastikan bahwa tidak ada bakteri yang tersisa di pakaian pengguna. Adapun air steriliser memastikan bahwa udara yang masuk dari luar (saat pintu dibuka) tidak mengkontaminasi udara di dalam CLeanTech.
Perlu dicatat, robot disinfeksi canggih Bandara Hong Kong tersebut tidak seperti bilik disifeksi yang pernah marak diterapkan di Indonesia. Robot tersebut sama sekali tidak mengeluarkan air atau sejenisnya selama proses disinfeksi. Jadi, tidak membahayakan permukaan kulit atau bagian-bagian sensitif, seperti mata dan bibir.
Saat ini, robot disinfeksi canggih CLeanTech masih akan diujicoba hingga akhir Mei mendatang. Setelah proses ujicoba selesai, rencananya robot otonom CLeanTech akan dioperasikan dalam masa yang cukup panjang, dengan melihat situasi dan kondisi perkembangan virus corona di dunia. Sejauh ini, penggunaannya hanya dikhususkan untuk seluruh staf yang berhadapan langsung dengan para penumpang.
Namun demikian, bukan berarti penumpang tidak mendapatkan cipratan teknologi disinfeksi apapun. Untuk penumpang, AA telah mengujicoba antimicrobial coating yang tersebar di seluruh area penumpang, mulai dari lounge, lobby, counter check-in, boarding gate, dan tempat lainnya.
“Keselamatan dan keamanan staf serta penumpang bandara selalu menjadi prioritas utama kami. Meskipun lalu lintas udara telah dipengaruhi oleh pandemi, AA berusaha keras untuk memastikan bahwa bandara adalah lingkungan yang aman bagi semua pengguna. Kami akan terus mencari langkah-langkah baru untuk meningkatkan proses pembersihan dan disinfeksi,” kata Wakil Direktur Service Delivery Otoritas Bandara Hong Kong, Steven Yiu, sebagaimana dikutip KabarPenumpang.com dari airport-technology.com.
Baca juga: Hong Kong ‘Lockdown’ Warganya dengan Gelang Canggih
Penerapan teknologi CLeanTech tentu saja bukan upaya pertama HKIA dalam menekan penyebaran virus Cina di negara mereka. Sebelumnya, salah satu hub internasional utama di Asia Timur tersebut juga telah melakukan rapid tes corona ke seluruh penumpang yang baru tiba mulai 9 April lalu. Hal itu pun menjadikan Bandara Hong Kong menjadi yang pertama di dunia dalam pemeriksaan virus Corona bagi penumpang.
Selain itu, Otoritas Hong Kong bekerjsama dengan Otoritas Bandara Hong Kong juga telah menerapkan teknologi gelang elektronik canggih mulai akhir Maret lalu. Gelang tersebut akan diberikan kepada turis maupun masyarakat yang baru pulang bepergian dari luar negeri untuk memantau mereka selama fase karantina mandiri. Guna mendukung kesuksesan kebijakan tersebut, pemerintah Hong Kong mengklaim pihaknya telah memiliki lebih dari 60.000 gelang siap guna.