Maskapai Aer Lingus baru-baru ini menyombongkan diri sebagai maskapai paling ramah keluarga kelima di dunia dalam penelitian yang dilakukan oleh Lastminute.com. Namun apa jadinya jika maskapai yang dibilang ramah keluarga ini, ternyata awak kabinnya pernah melakukan hal kasar pada penumpangnya?
Baca juga: Setelah 20 Tahun, Awak Kabin Aer Lingus Akhirnya Punya Seragam Baru
Hal tersebut terjadi pada seorang penumpang wanita yang mengklaim dirinya ditarik paksa keluar dari toilet oleh dua awak kabin Aer Lingus ke lorong dengan celana yang menggantung di sekitar pergelangan kaki dan bokong serta alat kelaminnya terpapar ke semua penumpang sekitar. Rincian kejadian aneh ini terungkap dalam beberapa hari terakhir setelah Mary Oshana mengajukan gugatan di Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Utara Illinois mencari kompensasi dari Aer Linggus dalam insiden April 2018 lalu.
KabarPenumpang.com melansir laman paddleyourownkanoo.com (7/4/2020), Oshana diketahui adalah penumpang pada penerbangan Aer Lingus EI122 dari Chicago ke Dublin di Irlandia pada 26 April 2018. Saat itu, pesawat tengah mengantri di landasan untuk parkir dan menurunkan penumpang.
Setelah menunggu selama 30 menit dan tidak bergerak sama sekali, Oshana mengatakan dirinya bangkit dari kursi karena harus menggunakan toilet. Dalam 20 detik dirinya memasuki toilet, Oshana mengklaim awak kabin Aer Lingus mulai menggedor pintu dan memerintahkannya untuk segera kembali ke tempat duduknya.
Namun saat itu, Oshana tengah duduk di toilet dengan celana di pergelangan kaki. Dia mengatakan kepada awak kabin bahwa dirinya akan kembali ke kursi dalam satu menit. Dia mengatakan awak kabin ‘membobol’ lavatory (toilet) pesawat hanya 20 detik kemudian dan tanpa peringatan sebelumnya.
“Dalam proses diseret dari toilet ke kursinya dengan celana di bawah lutut, bokong dan alat kelamin Mary Oshana terlihat oleh penumpang lain di pesawat EIO122.”
Baca juga: Lupa Nyalakan Airplane Mode, Penumpang Aer Lingus Kena Denda Jutaan Rupiah!
Gugatan itu mengklaim dua awak kabin memegangnya “di bawah lengannya, menyeretnya ke kursinya sementara celananya berada di bawah lututnya, dan melemparkannya dengan kekuatan besar ke sandaran tangan dan kursi. Dia mengatakan bahwa merasa sakit dan memar karena dilemparkan ke sandaran tangan, dia juga menghadapi tekanan emosional ketika melihat dan mendengar penumpang pria di belakangnya tertawa dan menunjuk padanya.
Sebagai hasil dari memukul sandaran tangan, Oshana sekarang mengklaim telah menderita “cedera parah dan permanen pada sistem sarafnya.” Sayangnya Aer Lingus belum menanggapi permasalah penumpang malang ini.