Salah satu penumpang maskapai swasta yang juga artis senior Indonesia, Neno Warisman, pada 2018 lalu sempat menghebohkan publik ketika dirinya tertangkap basah menggunakan mikrofon pesawat atau Public Address System (PAS). Pada penerbangan rute Pekanbaru-Jakarta tersebut, ia menggunakan mikrofon untuk mengungkapkan keluh kesah terkait insiden yang menimpanya.
Baca juga: Kenapa Kokpit Pesawat Gelap? Ini Penjelasannya
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri, melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menegaskan bahwa tindakan tersebut sebagai pelanggaran prosedur. Kemenhub menegaskan, bahwa mikrofon atau PAS tersebut hanya boleh digunakan oleh awak kabin.
Akan tetapi, terlepas dari insiden tersebut, sebetulnya mikrofon awak kabin masih menyimpan teka-teki menarik yang belum terpecahkan serta belum banyak dibahas di banyak wadah diskusi atau pemberitaan di Indonesia. Bagi pembaca yang kerap bepergian menggunakan pesawat, mungkin sempat terbesit di pikiran, ‘kok mikrofon pilot agak kurang jelas ya? Perasaan tadi mikrofon awak kabin jelas deh’ ketika membandingkan informasi dari pilot dan awak kabin sebelum, selama, ataupun setelah proses penerbangan.
Sebagian kalangan pun menanggapi dingin bahkan lebih cenderung bergurau. Mereka berpendapat bahwa hal tersebut wajar. Pasalnya, mikrofon awak kabin sangat mengerti bahwa ia tengah digunakan oleh pramugari cantik jelita. Karenanya, mikrofon tersebut sengaja memaksimalkan fungsinya hingga suara terdengar jelas.
Sebaliknya, mikrofon pilot terdengar tidak lebih jelas dibanding awak kabin karena digunakan oleh seorang pilot laki-laki. Toh, ketika mikrofon digunakan oleh pilot wanita, menurut kalangan tersebut, mikrofon rasanya berfungsi normal-normal saja. Tak ada kendala teknis apapun. Namun, tentu saja ini hanyalah jawaban hasil dari analisis liar dan tak bisa dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Lain halnya dengan jawaban dari seorang pensiunan kapten pilot senior US Airlines, John Cox. Seperti dikutip dari laman usatoday.com, jawaban atas pertanyaan tersebut tidaklah sederhana. Di samping itu, diperlukan penelitian lebih jauh untuk benar-benar bisa menjawab dengan detail mengapa hal tersebut bisa terjadi. Namun, dari analisa sederhana John Cox, setidaknya hal tersebut didasari dari feedback. Maksudnya, pilot selama ini tidak bisa mendengar suara mereka sendiri dari dalam kokpit.
Baca juga: Mengapa Pesawat Tidak Terbang Lurus? Inilah 5 Alasannya
Hal itu berbanding terbalik dengan awak kabin yang umumnya dapat mendengar suara mereka secara langsung di kabin ketika memberikan informasi kepada penumpang. Dari dua kondisi berbeda itu, menurut pensiunan pilot yang juga konsultan keselataman penerbangan tersebut, pilot kemudian jadi tidak tahu kualitas PAS mereka di kabin penumpang. Jadi, karena tidak tahu baik buruknya kualitas PAS, pilot tak memasukan permasalahan pada PAS ke dalam logbook maintenance pesawat.
Sebaliknya, bagi PAS awak kabin, mereka bisa langsung melaporkan ke bagian teknik ketika ditemukan kejanggalan. Dengan begitu, langkah-langkah perbaikan langsung bisa dilakukan ketika pesawat mendarat di bandara tujuan atau paling tidak tetap tercatat dan bisa diperbaiki saat proses maintenance rutin pesawat dilakukan.