Pabrikan otomotif di Amerika Serikat (AS) ikut berlomba memproduksi ventilator untuk membantu pemerintah melawan pandemi virus corona yang tengah menyebar cepat di AS. Layaknya manufaktur di berbagai Eropa dan Asia, salah satu manufaktur otomotif ternama di dunia asal AS, Ford, dikabarkan telah menjalin kemitraan dengan GE Healthcare untuk memproduksi ventilator canggih yang penggunaannya bergantung pada tekanan udara tanpa memerlukan listrik.
Baca juga: Tim Formula 1 Mercedes-AMG Ciptakan Ventilator Canggih dan Lebih Mudah Digunakan
Dikutip dari usatoday.com, keduanya mengumumkan pada hari Senin lalu terkait rencana untuk memproduksi 50.000 ventilator dalam 100 hari ke depan. Sadar produksi akan lebih cepat dikebut dengan bersama-sama, nantinya Ford dan GE Healthcare juga akan mendapat dukungan dari 500 karyawan United Auto Workers (UAW) di Michigan untuk membantu percepatan proses produksi. Meski demikian, Ford akan tetap mengirim orang untuk bekerja di Florida sebagai bagian dari kolaborasi, guna memberikan dukungan teknik dan logistik.
Menariknya, selain digadang-gadang akan meproduksi ventilator canggih tanpa memerlukan aliran listrik, proyek tersebut digadang-gadang juga bernuansa gotong royong atau sukarelawan. Beberapa sumber melaporkan bahwa para pekerja UAW dibayar secara sukarelawan, sekalipun penuh dengan tekanan dan dituntut untuk mencapai target 50 ribu ventilator dalam 100 hari, dan akan bekerja pada tiga shift.
“Laki-laki dan perempuan pekerja keras yang bersemangat dalam menjawab panggilan untuk menjadi sukarelawan untuk memenuhi kebutuhan (ventilator) mendesak,” kata salah satu politisi partai Demokrat yang juga perwakilan pemerintah AS, Debbie Dingell.
Selain memproduksi 50 ribu ventilator dalam 100 hari, Ford dan mitra kerjanya juga merencanakan agar dapat membuat 30.000 ventilator setiap bulannya untuk perawatan pasien yang terpapar virus corona. Desain ventilator yang akan dibuat Ford ini telah mengalami penyederhanaan dan tentu saja telah mendapat lisensi dari Airon Corp yang berbasis di Florida dan Food and Drug Administration.
Meskipun tergolong berat, namun, secara teknis, 50 ribu ventilator dalam 100 hari masih masuk dalam hitungan para stakeholder. Skemanya, Ford memproyeksikan terlebih dahulu memproduksi 1.500 ventilator pada akhir April, kemudian meningkat menjadi 12.000 pada akhir Mei, dan genap 50.000 pada hari ke-100 sejak dimulainya proyek tersebut atau 4 Juli mendatang.
Baca juga: Keren, Penjualan Pesawat Sepi, Airbus Produksi Ventilator Lawan Corona
Lonjakan produksi yang cukup tinggi dari akhir April, Mei, hingga Juni dikarenakan pembuatan ventilator yang akan dilakukan di pabrik Ford di Ypsilanti, Michigan tersebut diakibatkan oleh masa pencarian framework terbaik dalam memproduksi ventilator, mengingat mereka bukanlah perusahaan yang terbiasa menjalankan bisnis produksi alat kesehatan. Jadi, perlu waktu untuk menyesuaikan diri, baik secara bisnis maupun secara pola kerja.
Meskipun proyek melawan virus corona tersebut tetap tidak lepas dari bayang-bayang virus corona itu sendiri, khususnya bagi para pekerja yang rentan terpapar Covid-19, pihak Ford mengaku bahwa mereka akan menerapkan protokol kesehatan sesuai arahan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC serta WHO, seperti physical distancing dan berbagai pemeriksaan ketat sebelum maupun sesudah bekerja, untuk mencegah proyek tersebut menjadi cluster baru penyebaran corona.