Balap jet darat atau Formula 1 (F1) memang telah dihentikan akibat pandemi virus corona yang saat ini titik episenternya tengah berpindah, dari semula di Cina menjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Terbukti dengan tingginya kasus positif dan jumlah kematian akibat Covid-19 di kedua wilayah tersebut. Meski demikian, hal itu bukan berarti membuat tim balap F1 gabut.
Baca juga: Keren, Penjualan Pesawat Sepi, Airbus Produksi Ventilator Lawan Corona
Seperti dikutip dari caranddriver.com, tim F1 Mercedes-AMG dilaporkan tengah berjuang untuk membantu penyebaran Covid-19 di Eropa, khususnya di Inggris, dengan membuat ventilator canggih atau continuous positive airway pressure (CPAP). Ventilator tersebut diklaim lebih mudah digunakan dibanding ventilator lainnya yang sudah beredar di berbagai rumah sakit.
Melalui tim dari divisi High Performance Powertrains, Mercedes-AMG tidaklah sendirian menggarap proyek tersebut dan telah bermitra dengan para insinyur dari University College London serta paramedis dari University College London Hospital (UCLH) untuk mengembangkan perangkat CPAP dalam waktu kurang dari seminggu untuk membantu pasien corona.
Pasalnya, saat ini Inggris tengah menghadapi ‘musim’ kematian akibat virus corona dimana sekitar 25.150 orang kini dinyatakan positif dan 1.789 telah meninggal per tanggal 31 Maret kemarin. Bahkan, angkanya diperkirakan akan terus bertambah mengingat Inggris belum memasuki puncak kematian corona. Angka kasus kematian per hari akibat corona pun juga saling susul dengan Perancis. Inggris sempat menjadi negara dengan kasus kematian akibat virus corona tertinggi 381 pada hari Selasa lalu, sebelum akhirnya kembali disalip oleh Perancis dengan 499 kematian per hari.
Oleh karenanya, pemerintah Inggris bergerak cepat dengan mendorong banyak manufaktur yang berbasis di Inggris untuk berlomba membuat ventilator, tak terkecuali Mercedes-AMG. Selain itu, 6 tim lainnya yang berbasis di Inggris kabarnya juga siap membantu pemerintah dalam menangani kasus virus corona.
Baca juga: Awak Kabin ‘Ancam’ Semprot Lysol ke Bokong Penumpang yang Batuk
Tim-tim tersebut bertugas mengembangkan alat medis serupa dan juga mendistribusikan peralatan-peralatan medis lainnya, termasuk ventilator. Setelah lolos uji dari badan pengawas setempat, Mercedes-AMG sudah berhasil membuat 40 sampel CPAP di University London College Hospital dan juga 3 buah di London Hospital. Jika sampel sukses, Mercedes-AMG sudah siap ngebut di pabrik membuat seribu alat setiap harinya selama satu pekan.
Bergabungnya Mercedes-AMG dan berbagai mitranya ke dalam perlombaan untuk memproduksi ventilator tentu menjadi kabar baik dalam upaya perang melawan virus corona di Inggris. Sebelumnya Negeri Ratu Elizabeth tersebut telah menggandeng Airbus beserta beberapa mitranya, Dyson, Mclaren, Nissan, Rolls Royce, dan Inspiration Healthcare, juga untuk membantu pemerintah memerangi virus corona dengan membuat 30 ribu ventilator.