Malaysia Airlines (MAS) mulai bulan Maret 2020 akan mulai memotong gaji senior manajemennya sepuluh persen. Selain itu para senior manajemen ini juga tidak akan mendapatkan tunjangan apapun. Namun ternyata tak hanya para senior manajemen, MAS juga menawarkan cuti tanpa dibayar alias sukarela untuk semua karyawannya yang berjumlah 13 ribu orang mulai bulan ini.
Baca juga: Malaysia Airlines Potong Gaji Senior Manajemen 10 Persen dan Tak Ada Tunjangan
Maskapai nasional milik Malaysia mengatakan, skema ini juga ditawarkan kepada staf induknya Malaysia Aviation Group (MAG) dan anak perusahaan termasuk MAB Kargo, MAB Engineering, Fireflu dan MASwings. KabarPenumpang.com melansir laman nst.com.my (12/3/2020), Manajemen tertinggi MAS mengonfirmasi bahwa karyawan bisa memilih untuk mengambil cuti yang tidak dibayar selama tiga bulan atau lima hari cuti tidak dibayar perbulannya.
“Kami mengonfirmasi bahwa MAG telah memberi stafnya opsi untuk secara sukarela mengambil cuti tak berbayar lima hari per bulan setidaknya selama tiga bulan, atau antara satu dan tiga bulan mulai April 2020,” ujar juru bicara MAS.
Dia mengatakan langkah itu sejalan dengan pengurangan operasi maskapai karena pandemi virus corona atau Covid-19. Juru bicara itu mengatakan, hingga saat ini MAS telah membatalkan lebih dari dua ribu penerbangan hingga April karena pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh negara-negara dalam jaringan mereka.
Pada 9 Maret, MAG telah mengumumkan pengurangan 10 persen dari gaji manajemen senior termasuk tunjangan mereka. Kepala eksekutif kelompok, Kapten Izham Ismail mengatakan pemotongan biaya adalah untuk mengatasi permintaan yang lebih lemah untuk perjalanan udara karena pandemi.
“Sayangnya, Covid-19 telah menghambat momentum pertumbuhan kami. Kita harus bersatu untuk memerangi krisis ini. Sudah sembilan minggu, arus kas tidak hanya mempengaruhi MAG tetapi juga totalitas industri (penerbangan),” katanya dalam video tujuh menit kepada karyawan MAG baru-baru ini.
“Karena itu, tindakan drastis harus dilakukan oleh kita semua. Saya akan menghubungi Anda lebih banyak di hari-hari dan minggu-minggu berikutnya, apa yang perlu kita lakukan. Ini tidak hanya mempengaruhi maskapai penerbangan, tetapi juga hotel, pengecer, pasar dan pusat perbelanjaan,” tambahnya.
Baca juga: Punya Standar Tinggi, Malaysia Airlines Pecat Pramugari yang Kelebihan Berat Badan Meski 1 Kg
Izham mengatakan maskapai global terpaksa melakukan langkah-langkah pemotongan biaya untuk menjaga arus kas. Ini termasuk Emirates, Cathay Pacific, Singapore Airlines dan Malindo Air. Para ahli penerbangan mengatakan, penangguhan perjalanan secara keseluruhan dari atau ke China yang disebabkan oleh pandemi telah berdampak buruk pada hasil dan profitabilitas maskapai Asia, yang sudah tertekan. Beberapa pasar di Asia menderita tingkat kelebihan kapasitas dan kompetisi “irasional”, tambah mereka.