Maskapai asal Papua Nugini dilaporkan telah memesan sejumlah pesawat ATR 42-600S pada gelaran Singapore Airshow 2020 lalu. Sekilas, produk dari pabrikan pesawat regional terbesar di dunia tersebut memang tak ada bedanya. Namun, sesuai namanya (tambahan huruf ‘S’ di bagian belakang), ATR 42-600S adalah pesawat tangguh dengan teknologi Short Take-Off and Landing (STOL).
Baca juga: Akankah Regional Aircraft Kembangan Airbus Mampu Goyang Pasar ATR-72?
Dilansir dari simpleflying.com, Kamis, (5/3), dengan teknologi tersebut pesawat tersebut hanya membutuhkan landas pacu sepanjang 800 meter saja. Kemampuan tersebut tentu bukan hal baru bagi pesawat kecil, namun, bila dilihat dari pengembangan lainnya, ATR 42-600S mungkin bisa jadi yang terbaik di kelasnya.
Selain mampu terbang dengan landasan pacu pendek, pesawat justru dapat terbang lebih hemat 40 persen bahan bakar dibanding versi sebelumnya, seperti ATR 42-600 dan ATR 72-600. Di samping itu, pesawat juga mampu mengangkut 50 penumpang, dengan konsumsi bahan bakar sama dengan mengangkut 30 penu
mpang.
Tak hanya itu, ATR 42-600S juga turut dipasang spoiler simetris untuk meningkatkan efisiensi pengereman saat mendarat. Di samping itu, sistem autobrake juga akan memastikan daya pengereman penuh terjadi beberapa saat setelah pesawat touchdown.
Dengan kemampuannya tersebut, tak jarang, pesawat disebut-sebut sebagai andalan di wilayah-wilayah terluar seperti Papua ataupun Papua Nugini, dengan bandara-bandara menantang berupa landasan pacu pendek, cuaca ekstrem, tanah bergelombang, runway tak lurus sempurna, hingga tak adanya instrumen pendukung pendaratan ataupun penerbangan pesawat.
Menurut pihak perusahaan, varian ATR 42-600S ini akan tetap menggunakan mesin yang sama seperti ATR 42 dan ATR 72. Hanya saja, dalam pengaplikasiannya, pilot akan dihadapkan dengan dua opsi lepas landas, yakni memaksimalkan daya untuk mengoperasikan STOL (dengan asumsi lebih boros bahan bakar) atau pengoperasian efisien bahan bakar dengan menggunakan landas pacu yang lebih panjang.
“Menambahkan ATR 42-600S ke keluarga kami sangat masuk akal dan membuka jalan bagi masa depan perusahaan. Ada potensi besar untuk pesawat 50-kursi dan ATR 42-600S dapat membantu maskapai memperluas wawasan mereka, karena dapat menjangkau hingga sekitar 500 bandara baru di seluruh dunia,” kata CEO dari ATR, Stefano Bortoli.
Baca juga: ATR-72 600 Wings Air Sukses Lakukan Proving Flight di Bandara Taufik Kiemas
“Ini adalah ilustrasi yang jelas tentang dedikasi kami dalam membantu lebih banyak orang dan komunitas yang lebih terpencil mendapat manfaat dari menjadi bagian dari dunia yang terhubung dan dengan cara yang berkelanjutan,” lanjutnya.
Saat ini, pesawat masih dalam proses mendapatkan sertifikasi dari berbagai regulator sebelum benar-benar melayani penerbangan di seluruh dunia. Diperkirakan, pesawat akan terbang pada paruh kedua 2022 atau sekitar bulan Maret.
Maskapai asal Papua Nugini dilaporkan memesan sejumlah pesawat ATR 42-600S pada gelaran Singapore Airshow 2020 lalu.Produk dari pabrikan pesawat regional terbesar di dunia tersebut memang tak ada bedanya. Namun, sesuai namanya (tambahan huruf ‘S’ di bagian belakang), ATR 42-600S adalah pesawat tangguh dengan teknologi Short Take-Off and Landing (STOL).
Dengan teknologi tersebut pesawat tersebut hanya membutuhkan landas pacu sepanjang 800 meter saja.Selain mampu terbang dengan landasan pacu pendek, pesawat justru dapat terbang lebih hemat 40 persen bahan bakar dibanding versi sebelumnya, seperti ATR 42-600 dan ATR 72-600. Pesawat tersebut mengangkut 50 penumpang, dengan konsumsi bahan bakar sama dengan mengangkut 30 penumpang.
ATR 42-600S dipasang spoiler simetris untuk meningkatkan efisiensi pengereman saat mendarat. Di samping itu, sistem autobrake juga akan memastikan daya pengereman penuh terjadi beberapa saat setelah pesawat touchdown.Varian ATR 42-600S ini akan tetap menggunakan mesin yang sama seperti ATR 42 dan ATR 72.
Saat ini, pesawat masih dalam proses mendapatkan sertifikasi dari berbagai regulator sebelum benar-benar melayani penerbangan di seluruh dunia. Diperkirakan, pesawat akan terbang pada paruh kedua 2022 atau sekitar bulan Maret.
Maskapai asal Papua Nugini telah memesan sejumlah pesawat ATR 42-600S pada gelaran Singapore Airshow 2020 lalu. Sekilas, produk dari pabrikan pesawat regional terbesar di dunia tersebut memang tak ada bedanya. Namun, sesuai namanya (tambahan huruf ‘S’ di bagian belakang), ATR 42-600S adalah pesawat tangguh dengan teknologi Short Take-Off and Landing (STOL).
Dengan teknologi tersebut pesawat tersebut hanya membutuhkan landas pacu sepanjang 800 meter saja.
Selain mampu terbang dengan landasan pacu pendek, pesawat justru dapat terbang lebih hemat 40 persen bahan bakar dibanding versi sebelumnya, seperti ATR 42-600 dan ATR 72-600. Di samping itu, pesawat juga mampu mengangkut 50 penumpang, dengan konsumsi bahan bakar sama dengan mengangkut 30 penumpang.
ATR 42-600S juga turut dipasang spoiler simetris untuk meningkatkan efisiensi pengereman saat mendarat. Di samping itu, sistem autobrake juga akan memastikan daya pengereman penuh terjadi beberapa saat setelah pesawat touchdown. pesawat disebut-sebut sebagai andalan di wilayah-wilayah terluar seperti Papua ataupun Papua Nugini, dengan bandara-bandara menantang berupa landasan pacu pendek, cuaca ekstrem, tanah bergelombang, runway tak lurus sempurna, hingga tak adanya instrumen pendukung pendaratan ataupun penerbangan pesawat. varian ATR 42-600S ini akan tetap menggunakan mesin yang sama seperti ATR 42 dan ATR 72.
Saat ini, pesawat masih dalam proses mendapatkan sertifikasi dari berbagai regulator sebelum benar-benar melayani penerbangan di seluruh dunia. Diperkirakan, pesawat akan terbang pada paruh kedua 2022 atau sekitar bulan Maret.
Selain mampu terbang dengan landasan pacu pendek, pesawat justru dapat terbang lebih hemat 40 persen bahan bakar dibanding versi sebelumnya, seperti ATR 42-600 dan ATR 72-600. Di samping itu, pesawat juga mampu mengangkut 50 penumpang, dengan konsumsi bahan bakar sama dengan mengangkut 30 penumpang. Tak hanya itu, ATR 42-600S juga turut dipasang spoiler simetris untuk meningkatkan efisiensi pengereman saat mendarat.
Di samping itu, pesawat juga mampu mengangkut 50 penumpang, dengan konsumsi bahan bakar sama dengan mengangkut 30 penumpang. Tak hanya itu, ATR 42-600S juga turut dipasang spoiler simetris untuk meningkatkan efisiensi pengereman saat mendarat. Di samping itu, sistem autobrake juga akan memastikan daya pengereman penuh terjadi beberapa saat setelah pesawat touchdown.