Jaguar Land Rover (JAL) belum lama ini telah memperkenalkan kendaraan mobilitas perkotaan bertenaga listrik yang disebut “Project Vector”. Sekilas, kendaraan buatan perusahaan otomotif asal Inggris tersebut tampak lebih mirip airport shuttle train car atau shuttle train bandara dengan dimensi yang lebih rendah ketimbang terlihat seperti mobil pada umumnya.
Baca juga: Jamin Keselamatan Pejalan Kaki, Jaguar Land Rover Uji Sensor Indikator di Moda Otonom
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman techcrunch.com, Rabu, (19/2), desain mobil aneh tersebut justru dinilai sebagai tampilan yang sedang dan semakin populer di kalangan pembuat mobil. Hal itu dikarenakan, di masa depan, mobilitas otonom, baik pribadi maupun bersama akan memainkan peran besar. Hal tersebut (model kendaraan persegi panjang dan agak sedikit lebih pendek) saat ini sebetulnya sudah dimulai, dengan diluncurkannya, Cruise (Januari lalu), sebuah taksi otonom yang berbentuk persegi panjang.
Secara eksternal, konsep Vector JLR terlihat sangat mirip (Cruise), dengan ujung depan dan belakang yang dapat menjadi akses keluar masuk satu sama lain, serta pintu geser yang dapat terbuka dari tengah sehingga memungkinkan tercapainya jumlah ruang maksimum. Di samping itu, lantainya juga lebih rendah dan dekat ke permukaan tanah untuk mengakomodasi penumpang, baik saat memasukan atau mengeluarkan barang ataupun hendak turun seorang diri.
Namun, tidak seperti desain Cruise yang beroperasi secara otonom atau tanpa pengemudi sehingga seat depan sepenuhnya diisi penumpang, mobil listrik otonom Jaguar Land Rover masih memiliki fitur layaknya mobil pada umumnya, seperti kursi menghadap ke depan dan setir untuk kontrol manusia. Kemudian, interiornya juga diatur sedemikian rupa yang menawarkan fleksibilitas untuk mengakomodasi pengiriman barang, transportasi penumpang, serta konfigurasi yang tepat ketika penggunaan otonom.
Di luar konsep eksterior, secara garis besar, Project Vector akan berperan untuk mencapai visi Zero Destination, yakni dorongan untuk terciptanya masa depan nol emisi, nol kecelakaan dan nol kemacetan. Kendaraan tersebut merupakan platform siap-otonom untuk infrastruktur kota pintar di masa depan, yang dirancang memberikan layanan untuk kebutuhan mobilitas pribadi dan bersama.
Untuk mewujudkan ini, JLR akan bekerja sama dengan Dewan Kota Coventry dan Otoritas Gabungan West Midlands menguji coba layanannya pada akhir 2021. Saat itu, Project Vector akan memulai program percontohan, sekaligus laboratorium hidup untuk mobilitas masa depan di jalan-jalan Kota Coventry.
Baca juga: Volvo Siap Rilis Mobil Otonom Super Mewah Tanpa Bangku Baris Depan
“Dalam proyek ini, kami berkolaborasi dengan pakar di dunia, akademisi, rantai pasokan dan layanan digital, untuk menciptakan sistem mobilitas terintegrasi. Project Vector adalah lompatan ke depan yang berani dan inovatif diperlukan untuk mewujudkan misi kami (Destination Zero),” ujar CEO Jaguar Land Rover, Sir Ralf Speth.
Mobil yang bertuliskan “Tomorrow’s Mobility. Today” tersebut memiliki dimensi berukuran hanya empat meter (157,5 inci). Ini merupakan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) multiguna yang kompak dan fleksibel, dirancang untuk wilayah perkotaan. Baterai dan komponen drivetrain diletakkan di lantai datar, sehingga lebih lapang, memungkinkan berbagai konfigurasi tempat duduk, baik untuk penggunaan pribadi, bersama maupun pengiriman barang.