Wabah virus corona telah menyebabkan maskapai penerbangan di seluruh dunia menangguhkan layanan mereka ke Cina selama beberapa bulan ke depan. Di tengah pembatalan ini, bila maskapai tidak memaksimalkan penerbangan ke tujuan-tujuan favorit lainnya, hampir dapat dipastikan akan ada beberapa armada milik maskapai terdampak yang ‘menepi’.
Baca juga: Duh! Ternyata Boeing Pernah ‘Palsukan’ Dokumen Pembelian Varian 787 Dreamliner Air Canada
‘Menepinya’ armada milik maskapai-maskapai di seluruh dunia tentu saja menjadi petaka bagi industri penerbangan. Namun, tidak demikian untuk Boeing dan Rolls-Royce. Seperti dikutip KabarPenumpang.com dari laman simpleflying.com, Selasa, (4/2), Boeing 787 dengan mesin Rolls-Royce Trent 1000 memang diberitakan memiliki masalah pada mesin, terutama bagian bilah kipasnya.
Sebelum adanya virus corona, permasalahan teknis tersebut memang telah memaksa beberapa maskapai putar otak untuk menyeimbangkan antara kebutuhan reparasi pesawat 787 (Roll-Royce Trent 1000) dengan kebutuhan operasional pesawat. Pasalnya, bukan perkara mudah untuk ‘memarkirkan’ pesawat dalam waktu yang hampir bersamaan serta dalam jumlah yang banyak. Bila itu terjadi, tentu maskapai sangat kesulitan memaksimalkan operasionalnya.
Rolls-Royce sendiri, melalui salah satu petingginya, Chris Cholerton, sudah menyatakan permohonan maaf atas berbagai gangguan yang dialami para maskapai. Mereka berjanji akan segera melalukan tindakan efektif untuk meminimalisir kerugian yang dialami pelanggannya.
Akan tetapi, sepertinya permohonan maaf itu akan sangat sejalan dengan ‘berkah’ yang ditimbulkan akibat virus corona. Pasalnya, tanpa harus menggangu operasional maskapai, mereka tetap bisa mereparasi atau mengganti mesin Roll-Royce Trent 1000 dengan yang baru. Saat ini, terdapat beberapa maskapai yang mengoperasikan 787 dan telah mengkonfirmasi penundaan penerbangannya dari dan ke Cina.
Baca juga: Airbus A220, Pesawat Narrow-Body yang Mampu Jabani Tugas Boeing 787 Dreamliner
Di antaranya ada Air New Zealand’s yang menangguhkan layanan penerbangan Auckland ke Shanghai dengan menggunakan Dreamliner. Ada juga British Airways yang biasa menerbangkan 787-9 ke Beijing dan Shanghai. Kemudian LOT Polish Airlines menggunakan Dreamliner untuk penerbangan ke Beijing dari Tallinn (ibukota Estonia) dan Warsawa (ibukota Polandia) hingga Virgin Atlantic Airways yang mengoperasikan penerbangan hariannya ke Shanghai dengan 787-9.
Dari banyak maskapai di atas, beberapa dari mereka memang sudah memutuskan untuk mereparasi armada 787-nya serta menindaklanjuti petunjuk Otoritas keamanan penerbangan Uni Eropa atau European Union Aviation Safety Agency (EASA) baru-baru ini. Yang lainnya, masih akan terus berusaha untuk memaksimalkan rute gemuk lainnya atau memarkirkan armadanya di homebase mereka.