Tuesday, November 26, 2024
HomeBandaraSaipan Jadi Kota Wisata Melahirkan, Pelancong Wanita Wajib Tes Kehamilan Sebelum Naik...

Saipan Jadi Kota Wisata Melahirkan, Pelancong Wanita Wajib Tes Kehamilan Sebelum Naik Pesawat!

Saipan, sebagai bagian dari pesemakmuran Amerika Serikat di Kepulauan Mariana Utara menjadi tujuan favorit pelancong melahirkan. Hal ini dilakukan para pelancong agar bayi mereka bisa menjadi warga negara Amerika.

Baca juga: Catat Laba Spektakuler di 2018, Cathay Pacific Berencana Akuisisi Hong Kong Express

Apalagi kebijakan imigrasi di Saipan berbeda dengan daratan Amerika yang mana memungkinkan pelancong seperti Cina tak perlu visa ketika berkunjung. Karena hal tersebut, dalam beberapa tahun terakhir, wisata kelahiran menjadi begitu merajalela di Saipan, sehingga lebih banyak bayi yang dilahirkan oleh pelancong daripada penduduk tetapnya.

Karena hal inilah seorang wanita yang menuju ke Saipan dituntut untuk melakukan tes kehamilan sebelum bepergian padahal dirinya tidak hamil. KabarPenumpang.com melansir laman cnn.com (15/1/2020), wanita asal Jepang ini ketika di konter check in di Bandara Internasional Hong Kong diharuskan untuk melakukan penilaian fit to fly termasuk tes kehamilan.

Wanita 25 tahun tersebut mengatakan staf maskapai mengantarnya ke kamar mandi dan menyerahkan alat tes kehamilan. Dia bahkan tidak boleh naik ke pesawat sampai tes tersebut menunjukkan hasil negatif.

“Itu sangat memalukan dan membuat frustasi. Apalagi maskapai mengamati diriku memiliki ukuran atau bentuk tubuh seperti wanita hamil,” ujar pelancong asal Jepang tersebut.

Karena hal ini, pihak Hong Kong Express menyatakan permintaan maaf kepada penumpang tersebut melalui sebuah pernyataan. “Kami ingin meminta maaf atas kesusahan yang ditimbulkan.”

Pihak maskapai menyebut berada di bawah tekanan dari otoritas di Saipan untuk meningkatkan pemeriksaan pada penumpang.

“Kami mengambil tindakan pada penerbangan ke Saipan dari Februari 2019 untuk membantu memastikan undang-undang imigrasi AS tidak disalahgunakan. Di bawah manajemen baru, kami menyadari keprihatinan yang disebabkan oleh praktik ini. Kami segera menangguhkan praktik tersebut saat kami meninjaunya,” ujar pernyataan tersebut.

Diketahui, tahun 2018, para wisatawan melahirkan 582 bayi di pulau-pulau itu, sementara hanya 492 yang lahir dari penduduk tetap, menurut angka dari Kantor Statistik Kesehatan dan Vitalitas Mariana Utara. Pelancong Cina menyumbang sebagian besar kelahiran dari 582 tahun itu, 575 melibatkan warga Cina.

Baca juga: Kisruh Tak Kunjung Reda, Bandara Hong Kong Kehilangan 16,2 Persen Penumpang

Kepulauan Mariana Utara memiliki populasi lebih dari 50 ribu, menurut perkiraan Sensus AS pada tahun 2018. Popularitas wisata kelahiran di Saipan telah mendorong pihak berwenang untuk mengambil tindakan, seperti memberikan tekanan pada maskapai penerbangan untuk menyaring penumpang.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru