Macet, pengalihan jalan, hingga banyak alat berat di daerah Tendean, Jakarta Selatan pasti dirasakan masyarakat yang biasa melalui jalur itu. Ini dikarenakan adanya pembangunan jalur layang untuk TransJakarta dari Ciledug menuju Tendean.
Sempitnya jalan bawah membuat masyarakat bertanya-tanya kapan dan fasilitas saja apa yang dibuat selain jalan layang untuk melengkapi transJakarta. Jalan layang khusus TransJakarta ini rencananya akan beroperasi setelah paket lainnya selesai dikerjakan. Sebab bila jalur lain ada yang belum selesai maka, jalur Tendean tidak akan bisa beroperasi.
Proyek yang dikerjakan sejak Maret 2015 lalu ini memiliki panjang 9,3 km dan menghabiskan dana Rp2,5 triliun. Proyek milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini terbagi dua arah dengan ketinggian bervariasi antara 18 hingga 23 meter sesuai dengan letak dan tata ruang ruas jalan di bawahnya. Nantinya jalan layang ini akan dilengkapi dengan 12 halte TransJakarta.
Sebenarnya, sebelum Indonesia membangun jalan layang untuk TranJakarta, Tiongkong telah lebih dulu memiliki busway layang alias BRT (Bus Rapid Transit) di kota Xianmen, Fujian yang sudah beroperasi sejak 2008 lalu. BRT yang berada di Xiame ini memiliki tujuh line (rute) BRT yakni yang di kutip dari whatsonxiamen.com (11/11/2009) yakni Line 1A, 1B, 2, 3, 5, 6 dan 7. Uniknya untuk menaiki BRT ini Anda akan berasa seperti masuk ke sebuah bandara, sebab dilengkapi X-Ray dan eskalator.
Tak hanya itu, sama dengan bandara internasional, ketika tas memasuki mesin X-Ray dan terdapat minuman, Anda harus menghabiskan saat itu juga. Shuttel BRT ini dilengkapi dengan CCTV yang terpasang di setiap sudut halte. Sama seperti bus TransJakarta di Indonesia, untuk menaiki bus, para penumpang harus melalui gate elektronik dengan menempelkan kartu dan menuju trotor untuk menunggu bus.
Untuk menemukan bus ke tujuan, Anda bisa mencarinya melalui aplikasi Baidu. Pada aplikasi tersebut nanti akan menunjukkan bus dengan nomor mana saja untuk sampai tujuan Anda. Bila bus datang, seperti biasa penumpang turun akan di dahulukan baru bergantian dengan penumpang yang akan naik. Tenang saja, Anda tidak akan tertinggal bus, sebab setiap penumpang yang akan naik ke dalam bus harus menempelkan kartu untuk pembayaran.
Biasanya pembayaran menggunakan kartu terusan akan lebih murah sekitar 0,8 RMB sedangkan membayar tunai 1RMB. Selain di halte, BRT ini dilengkapi CCTV sehingga, penumpang tidak bisa melakukan hal-hal yang mencurigakan. Dari situs whatsonxiamen.com terlihat BRT ini juga melalui bandara dan jalur kereta cepat serta melewati jalur-jalur perkantoran, sekolah hingga universitas.
Rencananya jalur busway layang Cildedug – Tendean akan dioperasikan pada bukan Juni mendatang, dan adopsi jalur busway layang menjadikan layanan TransJakarta akan benar-benar mumpuni sebagai BRT, pasalnya jalur busway akan stereil dan tidak akan tercampur dengan perlintasan kendaraan reguler.