Pada akhir bulan Desember kemarin, Presiden Rusia, Vladirmir Putin membuka rute kereta api yang menghubungkan dua kota terbesar di Rusia menuju ke Crimea. Sehubungan dengan pembukaan rute kereta api ini, Presiden Putin mengatakan bahwa Rusia mampu untuk melakukan sebuah proyek pengadaa infrastruktur kelas raksasa. Sebagai penanda diresmikannya rute ini, Presiden Putin melakoni perjalanan melintasi jalan dan jembatan yang dibangun oleh insinyur asal Rusia. Ya, rute ini akan menghubungkan Crimea ke Rusia bagian selatan setelah rute pra-aneksasi sebelumnya yang melintasi Ukraina ditutup.
Baca Juga: Chenab, Jadi Kondang Karena Ada Jembatan Kereta Tertinggi di Dunia
“Dengan tekad yang bulat, pekerja yang gigih, bakat, serta jalan pikiran yang sentral, kami telah menunjukkan bahwa Rusia mampu melakukan proyek insfrastruktur berskala dunia seperti ini,” ujar Presiden Putin, dikutip KabarPenumpang.com dari laman Reuters.com (23/12).
“Jembatan ini tidak hanya menjadi yang terpanjang di Rusia, melainkan juga di Eropa,” sambungnya.
Perlu diketahui bersama, jalan Rusia untuk membangun jembatan ini tidaklah semudah seperti yang dibayangkan. Pasalnya, sanksi Uni Eropa yang melarang warga dan perusahaan Eropa untuk berinvestasi di Crimea, termasuk dalam urusan transportasi dan infrastruktur di kawasan semenanjung. Tentu saja hal ini mempersulit upaya Rusia untuk membangun jembatan senilai 212 miliar rubel ini.
Jika melihat latar belakang politis yang menyelimuti pembangunan jembatan sepanjang 19 km ini, wajar adanya jika Presiden Putin sangat bangga dengan hasil kerja negaranya sendiri.
“Dan Anda (para pekerja) telah menunjukkan bahwa kami (Rusia) dapat melakukan proyek berskala besar menggunakan kemampuan teknologi sendiri. Ini, tanpa berlebihan, memberi kita semua keyakinan bahwa kita dapat dan pasti akan melakukan proyek serupa di masa depan,” ungkap Presiden Putin.
Baca Juga: Cisomang, Serba-Serbi Jembatan Kereta Tertinggi di Indonesia
“Bukan tidak mungkin jika pada tahun 2020 mendatang, kami akan rute ini akan dilintasi oleh 14 juta penumpang dan 13 juta ton kargo,” imbuhnya.
Sehubungan dengan diresmikannya jembatan ini, per-televisi-an Rusia menyamakan jembatan ini dengan proyek kereta api bernilai miliaran dolar di bawah pimpinan komunis beken, Leonid Brezhnev yang menghubungkan Siberia ke timur jauh Soviet.