Monday, November 25, 2024
HomeHot NewsMantan Pramugari 'Buka Kartu', Ternyata Maskapai Atur Penggunaan Pakaian Dalam

Mantan Pramugari ‘Buka Kartu’, Ternyata Maskapai Atur Penggunaan Pakaian Dalam

Sudah bukan menjadi suatu yang aneh lagi jika masih ada beberapa wanita di luar sana yang mendambakan untuk menjadi seorang awak kabin. Ya, postur tubuh yang proporsional, kemampuan bersolek yang di atas rata-rata – dan yang paling penting, keuntungan untuk bisa berkeliling dunia tanpa harus membeli tiket pesawat. Belum lagi beragam keuntungan lain yang akan didapat oleh seorang awak kabin seolah menjadi magnet kuat bagi para kaum hawa. Namun tahukah Anda bahwa seorang awak kabin harus mengikuti prosedur yang diminta oleh perusahaan – bahkan sampai ke masalah pakaian dalam?

Baca Juga: Inilah 14 Tugas Awak Kabin Pesawat Yang Jarang Diketahui

KabarPenumpang.com mengutip dari laman express.co.uk, seorang awak kabin, khususnya pramugari tidak hanya diwajibkan untuk mengenakan seragam ketika bertugas, melainkan juga pakaian dalam dengan spesifikasi khusus untuk menunjang penggunaan seragam tersebut. Sejatinya, ini merupakan aturan turunan sejak tahun 1960-an, namun entah kenapa masih dipertahankan sampai sekarang – kendati tidak semua maskapai menerapkan peraturan ini.

Ambil contoh Patricia Ireland, seorang mantan pramugari untuk maskapai Pan Am mengatakan bahwa dirinya pernah diminta untuk mengenakan girdle atau korset untuk membentuk lekuk tubuhnya sehingga jauh lebih ideal.

“Saya pikir penggunaan girdle amatlah tidak nyaman mengingat tempat saya bekerja adalah kabin bertekanan (pressurised),” ujar Patricia.

Selain masalah tata berpakaian yang sudah dipatok standar oleh maskapai, para awak kabin juga dititah untuk menguasai beragam hal penunjang kerjanya, seperti cara berdiri, cara berjalan, cara menata rambut, hingga cara menata diri. Ya, karena penampilanlah yang menjadi nilai jual terdepan bagi para awak kabin.

Baca Juga: Spektakuler! Penumpang Ini Jemur Celana Dalam di Pendingin Kabin Pesawat

Pernyataan di atas bukanlah tanpa landasan, mengingat seorang awak kabin merupakan petugas terdepan dan langsung bersinggungan dengan penumpang – dimana ini berimplikasi pada citra perusahaan secara keseluruhan.

“Mereka adalah orang-orang yang mewakili maskapai penerbangan mereka di garis depan, dan seragam yang mereka kenakan harus memenuhi standar operasional perusahaan, di samping postur tubuh yang ideal dan kesehatan yang prima.” Tutup Patricia.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru