Pernah terlantar dan tak jadi terbang karena berbagai masalah yang terjadi pada sebuah maskapai? Lalu apakah Anda mendapat kompensasi? Seharusnya setiap penumpang mendapat kompensasi atas kegagalan keberangkatan pesawat yang akan mereka tumpangi dalam alasan apapun.
Baca juga: Dua Hari Tanpa Akomodasi dan Makanan, 200 Penumpang British Airways Terlantar di Bandara
Seperti di India yang menawarkan pengembalian uang hingga 400 persen bagi penumpang yang ditolak maskapai atau penerbangan yang dibatalkan. Dilansir KabarPenumpang.com dari simpleflying.com (9/12/2019), pihak India mengatakan maskapai yang tidak mengangkut penumpang dengan penerbangan alternatif dalam waktu 24 jam dari keberangkatan asli juga bisa mendapatkan pengembalian uang secara penuh ditambah kompensasi tiket sebesar 400 persen dari tarif dasar satu arah yang diterbitkan seperti maksimal INR20 ribu (US$280) atau sekitar Rp3,9 juta.
Sebenarnya kebijakan ini sudah dikeluarkan sejak Agustus 2010 lalu oleh Direktur Jenderal Penerbangan Sipil dan bukanlah hal baru. Pada Oktober lalu sebanyak 1102 penumpang ditolak naik oleh berbagai masyarakat. Berikut ini beberapa maskapai yang menolak penumpang untuk terbang, Air India sebanyak 822 penumpang, SpiceJet sebanyak 226, IndiGo 35, AirAsia 14 dan Vistara lima orang.
Bisa dikatakan Air India bertanggung jawab hampir 75 persen dari penumpang yang ditolak tahun 2019 ini. Bila ditotal secara keseluruhan pada Mei kemarin, terdapat 3351 penumpang yang batal berangkat. Bahkan Air India mengambil juara pertama yang menolak 2563 penumpang atau sekitar 76 persen di bulan itu.
Juni kemarin, bahkan penumpang yang ditolak jumlahnya lebih banyak yakni 3834. Sebenarnya kompensasi sendiri diketahui tidak perlu dikembalikan jika penerbangan alternatif digantikan dan diatur dalam satu jam dari waktu keberangkatan asli.
Tanpa terlalu mendalami hak-hak penumpang di berbagai negara di seluruh dunia, bahwa Uni Eropa memiliki beberapa kebijakan terkuat untuk melindungi para pelancong. Bahkan, dalam kondisi yang tepat, Anda bisa melihat kompensasi sebesar €600.
Tahun ini penumpang maskapai di Kanada diberikan beberapa perlindungan tambahan dengan peraturan yang diperkenalkan oleh Canadian Transportation Agency (CTA). RUU Hak Penumpang Kanada menyatakan bahwa penundaan kurang dari enam jam memerlukan pembayaran minimum C$900.
Penundaan antara enam dan sembilan jam C$1800 dan penundaan lebih lama dari sembilan jam C$2400. Ketika sampai pada tas yang hilang dan rusak, maskapai penerbangan diharuskan membayar minimal C$2100 per barang bawaan.
Tanpa kebijakan yang diamanatkan pemerintah seperti di atas, merupakan kebijaksanaan maskapai mana tingkat kompensasi yang ditawarkan penumpang. Sayangnya, karena pemerintah India telah membatasi US$280 untuk pengembalian dana 400 persen, peraturan tersebut terdengar kurang berdampak daripada yang sebenarnya.
Selain itu, karena kebijakan ini sudah lebih dari sembilan tahun, orang akan berasumsi bahwa operator India sekarang cukup terbiasa untuk menghadapinya, membentuk kebijakan pemesanan mereka untuk mempertimbangkan hal ini.