Tuesday, April 8, 2025
HomeHot NewsMendarat di Bandara Yangon, Singapore Airlines Terkena "Tail Strike"

Mendarat di Bandara Yangon, Singapore Airlines Terkena “Tail Strike”

Pada 25 November 2019, pesawat milik maskapai Singapore Airlines mengalami tail strike ketika melakukan pendaratan di Yangon, Myanmar. Karena insiden ini, pesawat Airbus A330-300 tersebut mengalami kerusakan dan harus menjalani perbaikan sebelum kembali lepas landas.

Baca juga: Mesin Keluarkan Lidah Api Karena Bird Strike, Penumpang Swoop Sampai Tulis ‘Pesan Terakhir’

KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber, insiden itu menimpa pesawat milik Negeri Singa dengan nomor penerbangan SQ998 yang terbang dari Singapura menuju ke Myanmar. Juru bicara Singapore Airlines yang tak disebutkan namanya mengatakan, pesawat meluncur dan tiba di terminal tanpa gangguan dan seluruh penumpang diturunkan secara normal.

“Karena insiden ini, para teknisi sudah menaksir kerusakan pada pesawat itu dan membuat Singapore Airlines mengirim pesawat pengganti ke Yangon dengan nomor SQ997 untuk penerbangan lanjutan,” kata juru bicara itu.

Dia menambahkan, insiden ini tidak menghambat penerbangan Singapore Airlines dan tetap ada penerbangan rute Singapore menuju ke Yangon sesuai dengan jadwal. Pihak maskapai SIA menambahkan bahwa insiden ini sedang diselidiki lebih lanjut oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Myanmar (AAIB).

“Singapore Airlines akan bekerja sama secara erat dengan AAIB dan juga melakukan penyelidikan internal sendiri,” kata juru bicara itu.

Nah, biasanya kita lebih sering mendengar pesawat terkena bird strike, namun kali ini tail strike. Apa sih sebenarnya tail strike? Tail strike merupakan kondisi saat bagian ekor pesawat menyentuh landasan baik ketika lepas landas atau mendarat.

Tail strike ini bahkan lebih banyak terjadi ketika dalam proses pendaratan, meski juga sering terjadi ketika lepas landas. Biasanya tail strike terjadi karena kesalahan manusia. Di mana ketika mendarat pilot mengangkat hidung pesawat terlalu tajam.

Bahkan ini juga terjadi ketika mencoba mendarat terlalu dekat dengan landasan pacu di ambang batasnya. Meski insiden tail strike tidak terlalu berbahaya dalam penerbangan, tetapi pesawat akan bermasalah dan harus diperiksa untuk diperbaiki secara menyeluruh. Dalam skenario paling ekstrim, tail strike dapat menyebabkan kegagalan sekat tekanan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kegagalan struktural.

Baca juga: Mesin Dihantam Bird Strike, Airbus A321 Ural Airlines Hard Landing di Ladang Jagung

Sebenarnya insiden tail strike bisa dihindari jika awak pesawat memahami sebelum ekor terkena landasan dan mengikuti prosedur standar tertentu. Dua kunci penting untuk pencegahan adalah meningkatkan kesadaran tentang tail strike diantara penerbang.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru