Sudah semestinya seorang awak kabin melayani penumpang dengan penuh keramahan dan senyum lebar nan ikhlas. Namun apa yang akan Anda rasakan jika seorang awak kabin malah meneriakkan suatu perintah yang tidak penting kepada penumpang – ditambah dengan kabar hoax. Ya, kejadian ini benar adanya, dimana seorang awak kabin dari maskapai berbiaya rendah asal Malaysia, AirAsia hendak melangsungkan relasi penerbangan dari Perth menuju Bali. Alih-alih melayani penumpang dengan senyum sapa, ia malah meneriakkan bahwa pesawat berada dalam posisi bertabrakan dengan pesawat lain.
Baca Juga: Berlaku Kasar ke Awak Kabin AirAsia, Model ini Bikin Malu Dirinya Sendiri
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman stuff.co.nz (28/11), teriakkan awak kabin tersebut terjadi manakala pesawat tengah mengalami depresurisasi dan sontak membuat seluruh penumpang panik bukan kepalang. Pesawat ini sendiri mengalami depresurisasi ketika baru mengudara sekitar 30 menit.
Sebagai informasi, depresurisasi adalah situasi di mana tekanan udara berkurang yang biasa terjadi di dalam kabin pesawat. Ketika terjadi depresurisasi, pilot harus menurunkan ketinggian pesawat untuk mengembalikan tekanan udara seperti sedia kala. Namun, dalam situasi tersebut, rata-rata manusia dapat bertahan 25 detik sebelum pingsan.
Mengingat depresurisasi dapat berakibat fatal, maka pilot langsung mengambil inisiatif untuk melakukan pendaratan darurat. Masker oksigen mulai berjatuhan dari arah bagasi kabin dan membuat suasana menjadi semakin mencekam. Namun amat disayangkan, beberapa dari masker tersebut tidak berfungsi.
Kepanikan penumpang semakin menjadi manakala banyak dari mereka yang hilir mudik mencari masker oksigen yang berfungsi. Tidak sampai di situ, awak kabin juga sempat memerintahkan penumpang untuk berpegangan dengan erat dan merunduk – dimana perintah ini cukup membuat jantung penumpang hampir lepas dari dudukannya.
Beruntung, kepiawaian pilot dalam mengendalikan pesawat berhasil mengantarkan penumpang kembali ke Bandara Perth dengan selamat. Menanggapi insiden yang terjadi pada bulan Oktober tahun 2017 lalu ini, Australian Transport Safety Bureau (ATSB) mengatakan bahwa perintah yang dilayangkan oleh pihak awak kabin AirAsia dinilai tidak tepat dan malah memperkeruh suasana.
Biro Keselamatan Transportasi Australia juga menemukan bahwa tidak diterangkannya cara menggunakan masker oksigen yang tepat di kartu keselamatan penerbangan penumpang.
Baca Juga: Sempat Viral, Awak Kabin AirAsia X Ini Tirukan Gaya Britney Spears
“Kejadian ini menyoroti bahwa aspek penting dalam mengelola respon kepanikan penumpang di dalam sebuah penerbangan merupakan bagian dari kemampuan seorang awak kabin, dimana mereka harus mengerahkan kemampuan mereka untuk meminta penumpang melakukan prosedur yang tepat,” ujar direktur keselamatan transportasi ATSB, Dr Stuart Godley.
“Jika awak kabin melontarkan perintah yang baik dan tepat, maka penumpang akan meresponnya dengan tepat pula, berbeda halnya jika awak kabin melayangkan perintah yang salah – hasilnya kepanikan akan terjadi di dalam kabin,” sambungnya singkat.