Tuesday, November 26, 2024
HomeDaratMeski Ditangguhkan Hingga April 2019, RTS Johor-Singapura Tetap Berjalan

Meski Ditangguhkan Hingga April 2019, RTS Johor-Singapura Tetap Berjalan

Proyek pembangunan Rapid Transit System Link (RTS) dari Johor, Malaysia ke Singapura akan tetap berlanjut. Namun proyek tersebut masih akan ditangguhkan hingga April 2020 mendatang. Selain itu sistemnya juga akan berubah menjadi Light Rail Transit (LRT) dari Mass Rapid Transit (MRT).

Baca juga: Proyek High Speed Rail Malaysia-Singapura Ditangguhkan Hingga 31 Mei 2020

Dilansir KabarPenumpang.com dari laman sumber paultan.org (5/11/2019), pernyataan untuk melanjutkan proyek RTS tersebut dikatakan Malaysia pada 31 Oktober 2019 kemarin. Pihak Malaysia mengatakan, ada biaya baru yang dikurangi sebesar RM3,16 miliar setelah dilakukan peninjauan ulang proposal bersama dengan Singapura.

Meski begitu Malaysia juga meminta perpanjangan lebih lanjut dari periode penangguhan sampai 30 April 2020 mendatang. Hal ini pun telah disetujui oleh pihak Singapura dalam semanagat kerja sama bilateral. Perpanjangan penangguhan inin dilakukan untuk memastikan amandemen yang diperlukan untuk tiga perjanjian bisa dibuat.

Sehingga nantinya kedua negara akan menandatangani perjanjian bilateral yang diamandemenkan, perjanjian usaha patungan dan perjanjian konsesi tahun depan. Rencanan ini juga membuat RTS akan beralih sistem ke LRT dari MRT yang sebelumnya diusulkan. Menteri Transportasi Anthony Loke mengatakan, pilihan LRT dibuat setelah adanya peninjauan dan pemerintah telah mengusulkan peralihan ke Singapura dan masih membahas masalah ini,

“Kami telah melihat lingkup atau spesifikasi proyek dan mempertimbangkan penggunaan sistem LRT, yang mirip dengan yang (dioperasikan) di Kuala Lumpur, yang pemeliharaannya dapat dilakukan di Malaysia,” katanya.

“Sebelumnya, diusulkan agar proyek tersebut menggunakan sistem Mass Rapid Transit (MRT), mirip dengan yang ada di Singapura. Namun, kami menemukan bahwa sistem LRT cukup untuk proyek kereta api, dengan hanya dua stasiun, yaitu, Bukit Chagar di sisi Johor dan Woodlands di Singapura. Penumpang yang turun di stasiun Woodlands akan memiliki konektivitas dengan MRT Singapura,” tambah Loke.

Baca juga: Jepang Tawarkan Teknologi Kereta Cepat Malaysia – Singapura

Proyek RTS Link yang bertujuan mengatasi kemacetan dalam perjalanan harian antara kedua negara, pada awalnya dijadwalkan untuk memulai pembangunan tahun ini dan dijadwalkan selesai pada Desember 2024. Proyek kereta api sepanjang empat kilometer yang diusulkan akan memiliki kapasitas untuk mengangkut sepuluh ribu penumpang per jam, dan bertujuan menyediakan sarana transportasi alternatif untuk 80 ribu hingga 100 ribu penumpang yang melewati rute lintas harian.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru