Pergi jalan-jalan ke Bandung banyak yang memilih menggunakan kereta api, sebab selain cepat, harga terjangkau dan tak perlu macet-macetan. Apalagi markas besar PT Kereta Api Indonesia (KAI) berada di Tanah Pasundan. Nah, bagi pecinta kereta pasti tahu kereta-kereta yang mengular di jalur Bandung ini.
Baca juga: KA Sarangan Ekspres – Hanya Ramai Penumpang Ketika Musim Liburan
Tapi pernahkah Anda tahu kereta api Badra Surya? Pasti bingung, nama kereta ini adalah singkatan dari Bandung Raya Surabaya. Di mana kereta tersebut adalah kereta api kelas ekonomi yang cukup legendaris di Stasiun Bandung Kebon Kawung dengan relasi hingga ke Stasiun Surabaya Gubeng.
Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, relasi panjang KA Badra Surya ini sangat populer di kalangan mahasiswa, tak lain dan tak bukan karena tiketnya yang cukup murah. KA Badra Surya mulai beroperasi sejak tahun 1970-an dan berhenti beroperasi tahun 1997 begitu angkutan lebaran selesai kala itu.
Kereta yang satu ini sudah beberapa kali berganti nama dari pertama beroperasi yakni KA Ekspres Siang Jaya. Berangkat dari Surabaya pagi-pagi sampai Kroya dan dipecah dua. Sebagian rangkaian kereta menuju Bandung dan yang lainnya ke Jakarta. Hingga akhirnya rangkaian KA yang menuju Jakarta dihilangkan dan semuanya dari Surabaya menuju Bandung serta sebaliknya.
Sekitar tahun 1985, KA ini berubah nama menjadi KA Badra Surya dengan mengangkut rangkaian kelas ekonomi dan bisnis. Di masa Perumka, KA Badra Surya pernah menjadi raja jalur selatan waktu siang hari karena hampir selalu tepat waktu, bahkan terkadang lebih cepat dari jadwal semestinya.
Sebelum KA Pajajaran atau Argo Wilis beroperasi, KA ini sering dirangkaikan dengan gerbong K1 yang di-charter wisatawan asing dari Bandung ke Yogyakarta. Selama perjalanan bila berangkat dari Bandung, para penumpang bisa menikmati indahnya panorama pegunungan di Bumi Parahyangan Timur serta kali Progo di daerah Wates dan kali Serayu di daerah Banyumas.
Sedangkan jika berangkat dari Surabaya para penumpang akan disuguhi hamparan sawah dan perkebunan jati di daerah Caruban. Tiket yang cukup murah saat itu yakni Rp8.500, pelancong sudah bisa sampai ke Surabaya dan bila menambah Rp2 ribu bisa nyambung kereta tujuan Banyuwangi
Kereta ini pada masa jayanya juga menjadi andalan untuk menuju Surabaya lalu menyeberang ke Sulawesi. Para penumpangnya yang banyak diantaranya merupakan mahasiswa telah mendapat banyak hikmah dalam berbagai keterbatasan yang ada.
Baca juga: KA Banyubiru Ekspres – Mati Karena Uzur dan Kalah Saing dengan Transportasi Lain
Kini KA Badar Surya dihapus dan sebagai gantinya KA Pasundan menggunakan jadwal perjalanan KA Badra Surya. Dimana kala itu KA Pasundan menemani rangkaian KA Badra Surya dan berangkat dari Stasiun Kiaracondong.