Angkas menjadi aplikasi ride hailing yang ternyata sudah ada selama tiga tahun di Filipina. Aplikasi yang menjadi saingan Grab ini milik seorang bankir asal Singapura. Nama Angkas sendiri diambil dari bahasa Filipina yang berarti menumpang satu tumpangan. Ternyata selama tiga tahun ini, aplikasi Angkas sudah mencapai tiga juta unduhan dengan pengemudi sebanyak 27 ribu orang.
Baca juga: Grab Rail Express Mudahkan Bisnis Skala Kecil dan UMKM di Indonesia
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman straitstimes.com (3/10/2019), karena diberlakukannya Undang-Undang lima dekade yang menentang penggunaan sepeda motor untuk transportasi umum di Filipina, Angkas sudah dua kali ditutup oleh regulator. Larangan pada Angkasa sebenarnya dimaksudkan untuk meningkatkan keselamatan jalan.
Meski dua kali di tutup CEO Angkas Angeline Tham mengatakan pihaknya masih beroperasi meski dengan lisensi sementara. Dia berharap untuk mendapat legalitas penuh ketika peninjauan dilakukan oleh regulator pada Desember 2019. Angkas didirikan oleh Tham pada 2016 lalu karena melihat lalu lintas Manila yang kian macet parah dari waktu ke waktu. Bahkan seseorang bisa menghabiskan enam jam dalam satu hari hanya untuk bepergian di Manila.
Menurut Tham, kehadiran Angkas sudah mampu memberika arti yang positif, seperti dalam aspek keselamatan, dimana jumlah kecelakaan dapat semakin ditekan. Untuk menunjang Angkas, Tham mengaku telah mendirikan dua pusat pelatihan yang menawarkan kursus mengemudi gratis dan berkampanye untuk penggunaan helm yang tepat.
“Kami telah mampu mempertahankan catatan keselamatan yang mencapai 99,997 persen. Kami bahkan lebih aman daripada kondom,” kata dia.
Angkas menantang raksasa Grab di Asia Tenggara dengan menjanjikan perjalanan yang lebih murah mulai dari 50 peso (S$1,30) per perjalanan. Namun kini Angkas masih beroperasi di wilayah abu-abu, yang menghalangi para investor untuk menanamkan modal di Angkas. Setelah penutupan Angkas memicu kemarahan publik yang kuat, regulator pada Juni mengizinkan Angkas untuk beroperasi selama periode percobaan enam bulan.
Jika Manila memutuskan untuk menyalakan lampu hijau layanan ini, itu bisa membuka pintu bagi para pesaing baru seperti Grab dan GoJek untuk masuk pasar di Filipina.
Baca juga: Saingan GoJek dan Grab, “Anterin” Bisa Pilih Pengemudi Suka-Suka
Tham, yang pada Agustus mengajukan kecaman atas promo pemasaran yang menyamakan layanan aplikasi dengan seks, yakin bahwa permulaannya telah berkinerja cukup baik untuk menggalang dukungan publik dan politik untuk mengubah undang-undang transportasi Filipina. Dia mengatakan Angkas dapat berekspansi ke lebih banyak kota karena minat yang kuat dari dana pemodal regional untuk berinvestasi dalam berbagai solusi di kota-kota Asia Tenggara yang tersumbat.