Setelah pada pemberitaan terakhir disebutkan bahwa Boeing kini tengah menantikan kehadiran regulator dari Federal Aviation Administration (FAA) guna membawa varian 737 MAX kembali ke udara pasca dua kecelakaan maut yang melibatkan dua maskapai: Lion Air JT610 dan Ethiopian Airlines ET302, kini kabar terbaru dari pabrikan pesawat asal Amerika ini menyebutkan bahwa mereka menyantuni keluarga korban kecelakaan Boeing 737 MAX senilai US$144.500 per keluarga. Apakah nilai tersebut setimpal dengan hilangnya nyawa dari korban kecelakaan yang hanya berselang sekitar lima bulan ini?
Baca Juga: Ketua FAA: “Jika Ingin Sertifikasi Turun, Saya Harus Terbangkan 737 MAX”
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman bbc.com (24/9), uang santunan tersebut berasal dari dana bantuan keuangan yang dikumpulkan Boeing dan sudah terkumpul sekira US$50 juta. Pembagian dana santunan ini sebenarnya merupakan reaksi dari pihak manufaktur pasca ‘dikejar-kejar’ oleh keluarga korban kecelakaan melalui jalur pengadilan. Namun alih-alih bersedia menerima dana tersebut, banyak dari keluarga korban yang menolak menerima dana tersebut.
“US$144.500 merupakan nilai yang sama sekali tidak mendekati kompensasi yang harus kami tukar dengan nyawa keluarga yang meninggal akibat kecelakaan ini,” ujar Nomaan Husain, pengacara yang mewakili sekitar 15 keluarga.
“Ini (pembagian dana santunan) bukanlah sesuatu yang akan memuaskan pihak keluarga, dan mereka benar-benar menginginkan jawaban,” sambungnya.
Kekesalan keluarga korban ini makin memuncak manakala mereka ingat akan janji yang dilontarkan oleh pihak perusahaan pada bulan Juli silam, dimana keluarga dan masyarakat yang terdampak akan menerima US$100 juta.
Namun di tengah jalan, pihak Boeing mengatakan bahwa dana tersebut akan dipecah menjadi dua: setengah untuk dibayarkan langsung kepada pihak keluarga, sedangkan setengahnya lagi akan dicadangkan guna biaya pendidikan dan pengembangan wilayah yang terdampak.
Baca Juga: Gelontorkan Rp1,4 Triliun, Boeing Siap ‘Cicil’ Dana Santunan Keluarga Korban 737 MAX 8
Di sisi lain, CEO dari Boeing, Dennis Muilenburg mengatakan bahwa pemberian santunan ini merupakan upaya perusahaan untuk membantu keluarga korban dari dua kecelakaan maut yang sama-sama menggunakan varian pesawat 737 MAX 8 ini.
Sebagaimana yang sudah diketahui bersama, sejak Maret 2019 kemarin, pesawat berjenis 737 MAX sudah di-grounded-kan secara massal guna mencegah kecelakaan serupa terulang kembali.