Masa depan sektor kedirgantaraan global agaknya mulai terbentuk sejak sekarang – sehingga kurang lebih gambaran beberapa tahun ke depan sudah bisa Anda prediksikan. Munculnya bahan bakar campuran yang kabarnya bisa meminimalisir polusi udara, pesawat bertenaga listrik (drone), bangku di dalam kabin yang bisa meningkatkan kapasitas penumpang dan memberikan kenyamanan lebih kepada para penggunanya, hingga hadirnya teknologi robotika di bandara merupakan segelintir inovasi yang coba dihadirkan oleh sejumlah perusahaan guna meningkatkan user experience.
Baca Juga: Airbus Bakal Tambah Sensor di Pesawat Guna Pantau Kebiasaan Penumpang
Sebagai salah satu pemain kawakan di industri aviasi, Airbus juga tak pelak mencanangkan beberapa perubahan dari struktur pesawat yang dirakitnya. Setelah pada pemberitaan terakhir menyebutkan bahwa Airbus kabarnya bakal menambahkan sejumlah sensor yang dapat memantau kebiasaan penumpang selama berada di dalam kabin, kini kabarnya perusahaan gabungan yang berdomisili di Eropa ini akan mencoba untuk mengembangkan connected cabin yang akan memberikan sensasi berbeda ketika mengudara.
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman resmi milik pihak produsen pesawat, airbus.com (11/9), program Airspace Connected Experience milik Airbus akan mengantarkan pengalaman baru yang dipersonalisasi bagi penumpang dan memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatan tambahan maskapai – dan tentu saja efisiensi operasional. Airbus juga kabarnya telah memulai uji coba di dalam pesawat terhadap teknologi connected cabin yang dikombinasikan dengan Internet of Things di atas pesawat A350-900 Flight Lab. Menurut pihak perusahaan, teknologi ini akan segera diumumkan kepada pelanggan.
Nantinya, pengaplikasikan connected cabin ini tidak hanya membawa manfaat tersendiri kepada apara penumpang, melainkan kepada pihak maskapai sebagai operator dan juga awak kabin. Adapun keuntungan yang mungkin dapat tersaji dengan hadirnya teknologi connected cabin antara lain:
1. Penumpang akan menerima pengalaman perjalanan yang lebih personal yang secara khusus ditargetkan untuk kebutuhan dan preferensi individu, berdasarkan data yang tersedia (diambil dari sensor yang merekam kebiasaan penumpang di dalam kabin). Secara khusus, data-data ini mencakup pemesanan makanan, pengaturan posisi bangku, serta penawaran In-Flight Entertainment (IFE) di dalam penerbangan.
2. Pihak maskapai akan dapat menghasilkan pendapatan tambahan melalui ritel dan iklan yang dipersonalisasi. Selain itu berbagai layanan baru juga mungkin dihadirkan melalui pendekatan Internet of Things. Pihak maskapai juga dapat meningkatkan efisiensi operasionalnya dengan menerapkan pemeliharaan prediktif, menghindari pemborosan, dan membuat layanan kru lebih efisien.
Baca Juga: Airbus Rayakan Ulang Tahun ‘Emas,’ Digdaya Hampir di Semua Lini
3. Awak kabin akan menemukan lingkungan kerja yang lebih baik dan peralatan yang lebih efisien, diaktifkan secara digital oleh data real-time yang diperoleh dari platform Internet of Things di seluruh kabin. Penggunaan smart device juga akan memungkinkan awak kabin memantau dan mengoperasikan semua komponen.
Akankah inovasi connected cabin yang coba diusung Airbus ini merupakan masa depan dari sektor aviasi global?