Angkutan terusan yang berupa minibus baru saja diluncurkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah operasional (Daop) IV Semarang untuk mengantarkan penumpang dari dan ke Demak, Kudus serta Pati. Peresmian angkutan terusan ini sendiri utuk menghubungkan warga kota-kota tersebut ke Stasiun Semarang Poncol ataupun Tawang. Seperti diketahui, di ketiga kota tersebut sudah tidak beroperasi jaringan kereta sejak 1986.
Baca juga: PT KAI Gandeng Perum Damri, Mudahkan Perjalanan dari Palembang ke Stasiun Gambir
Diresmikan Jumat (13/9/2019), angkutan terusan ini menambah operasional PT KAI yang sebelumnya sudah mengoperasikan terusan dari Purwokerto menuju ke Wonosobo. Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, minibus yang digunakan untuk angkutan terusan tersebut ialah Isuzu Elf rakitan Adi Putro yang mampu mengangkut 12 orang penumpang sekali jalan.
“Angkutan ini akan dikelola PT Kereta Api Pariwisata sebagai anak perusahaan PT KAI dengan harga tiket Rp60 ribu dan bisa dibeli melalui aplikasi KAI Access. Tahap pertama pembelian tiket masih melalui aplikasi KAI Access, diharapkan nanti dalam sekali pembelian bisa include di dalamnya tiket kereta dengan angkutan terusan. Tapi itu nanti masih tahap pengembangan,” ujar EVP PT KAI Daop IV Semarang Mohamad Nurul Huda Dwi Santoso yang dikutip dari detik.com.
Akan ada sepuluh perjalanan angkutan terusan ini, lima dari Semarang Poncol dan lima lainnya dari Pati. Angkutan terusan tersebut melayani empat kota yang masing-masing memiliki checkpoint untuk naik dan turun penumpang yakni Semarang di Stasiun Semarang Ponconl dan Tawang, Kudus di Agen Rahayu Ahmad Yani dan SPBU Matahari, Demak di agen tiket Gunawan Shantika, sedangkan Pati di Eridani Travel Jalan Dr Susanto No.1 dan di depan Terminal Pati.
Huda mengatakan, perjalanan pertama dari Stasiun Poncol pukul 02.15 WIB dan menempuh waktu hingga ke Pati sekitar tiga sampai tiga jam setengah, dan sebaliknya dari Pati keberangkatan pertama pukul 04.00 WIB. Pihaknya berharap kehadiran angkutan terusan tersebut bisa membantu masyarakat yang hendak bepergian ke tiga kota itu serta meningkatkan jumlah pelancong.
Baca juga: NIS 171 – Konsep Lokomotif Futuristik Hindia Belanda untuk Rute Semarang-Yogyakarta
Huda menambahkan, untuk rute lainnya masih melihat animo masyarakat. “Nanti lihat animo masyarakat bagaimana, sudah ada permintaan ke Blora, Rembang, harapannya nanti bisa ada pengembangan ke sana, sebagaimana juga daerah Purwokerto menuju Wonosobo, atau ke depan dari Pekalongan ke Dieng, tergantung permintaan masyarakat.”