Cathay Pacific harus menderita dan menerima akibat dari adanya protes anti pemerintah yang terjadi di Hong Kong (HK). Pasalnya para demonstran ini menyerbu pusat utama mereka di Bandara Internasional Hong Kong dan membuat maskapai tersebut menutup operasi sementara waktu.
Baca juga: Diterjang Badai “RUU Ekstradisi,” Sampai Kapan Cathay Pacific dapat Bertahan?
Karena hal tersebut, maskapai Cathay Pacific dan Cathay Dragon hanya mengangkut 2.906.954 penumpang pada Agustus 2019. Jumlah ini menurun 11,3 persen dibandingkan bulan yang sama di tahun 2018 kemarin.
Tak hanya itu, load factor-nya pun turun hingga 7,2 poin dengan presentase 79,9 persen. Kapasitas keseluruhan atau ASKS (available seat kilometers) naik sebesar 5,1 persen tetapi RPK (revenue passenger kilometers) turun 3,6 persen dibandikan periode yang sama tahun 2018.
Bahkan pergolakan pun terjadi ditubuh manajemen, dimana ada perubahan Dewan Direksi yakni CEO perusahaan Rupert Hogg dan kepala pelanggan dan pejabat komersial Paul Loo digantikan oleh Ronald Lam dan Augustus Tang. Tak hanya itu kurang dari tiga minggu kemudian, John Slosar, yang telah menjadi ketua perusahaan penerbangan sejak 2014, mengumumkan akan mengundurkan diri pada November 2019.
“Agustus adalah bulan yang sangat menantang, baik untuk Cathay Pacific dan Hong Kong. Lalu lintas masuk Hong Kong kami turun 38 persen sementara keluar turun 12 persen, dan kami melihat September ini kondisi belum akan membaik,” kata kepala pelanggan dan komersial Cathay Pacific Grup Ronald Lam yang dikutip KabarPenumpang.com dari aerotime.aero (12/9/2019).
Lam menambahkan, permintaan lalu lintas masuk ke Hong Kong dari pasar regional khususnya Cina daratan dan Asia Timur Laut menurun drastis padahal, rute Pasifik Selatan adalah titik andalan. Sebagai hasil penurunan permintaan perjalanan, peningkatan campuran penumpang transit dan dampak negatif yang disebabkan oleh penguatan dollar AS membuat jumlah penumpang berada di bawah tekanan lebih lanjut.
“Mengingat penurunan signifikan dalam pemesanan ke depan, terutama untuk sisa tahun ini, kami akan membuat beberapa langkah taktis jangka pendek seperti penyesuaian kapasitas. Secara khusus, kami mengurangi pertumbuhan kapasitas sehingga akan sedikit turun dari tahun ke tahun pada musim dingin 2019 versus rencana pertumbuhan awal kami yang lebih dari enam persen pada periode tersebut,” jelas Lam.
Hasil yang mengecewakan juga datang pada rilis hasil Semester pertama 2019 Cathay Pacific yang diumumkan pada 7 Agustus 2019. Untuk paruh pertama tahun ini, Grup melaporkan laba bersih $172 juta (HK$1347 juta), dibandingkan dengan hilangnya $33,6 juta (HK$263 juta) untuk periode yang sama pada tahun 2018, ketika Cathay berhasil mencapai laba bersih untuk pertama kalinya sejak 2015.
Baca juga: Direksi Air China Sebut Tak Akan Akuisisi Cathay Pacific
Angka lalu lintas untuk Agustus dan musim dingin sekarang dapat mempersulit upaya Cathay dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di program perputaran keuangan tiga tahun, didorong oleh peningkatan pendapatan dan pemotongan biaya.