Beli tiket pesawat, tapi tidak untuk terbang ke suatu destinasi? Ya, fenomena ini memang tengah hangat-hangatnya menjadi topik perbincangan di kalangan warga Singapura. Pasalnya, banyak ‘calon penumpang’ di negeri tetangga ini yang menjadikan Changi International Airport sebagai ‘destinasi wisata’, bertemu dengan artis favorit, atau hanya sebagai tempat pertemuan terakhir dengan orang tercinta. Walhasil, bagi mereka yang kedapatan masuk ke area bandara ini bukan untuk mengudara akan dikenakan hukuman kurungan.
Sama halnya seperti pria berusia 27 tahun yang kedapatan membeli tiket pesawat tanpa pernah ada niatan untuk pergi ke suatu destinasi – hanya untuk masuk ke dalam transit area Changi International Airport saja. Seperti yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman people.com (4/9), kejadian ini sendiri terjadi pada Minggu (25/8) kemarin, dimana seorang pria berusia 27 tahun digeruduk pihak keamanan Changi International Airport.
Ketika diperiksa, pria yang identitasnya disamarkan ini berdalih memberli tiket pesawat hanya untuk mengantarkan istrinya saja sampai di gerbang keberangkatan. Padahal, tindakannya ini sudah jelas-jelas dilarang oleh pihak bandara maupun petugas keamanan.
“Kami mengamankan seorang pria di Changi International Airport karena kedapatan menyalahgunakan tiket penerbangan,” tulis Kepolisian Singapura dalam sebuah pernyataan resmi di laman media sosial Facebook.
“Dari hasil penyelidikan, pria ini masuk ke area transit Changi International Airport hanya untuk mengantarkan istrinya saja – tidak ada niatan sama sekali untuk terbang meninggalkan Singapura,” tambahnya.
Sebagaimana yang sudah diberitakan sebelumnya, orang-orang yang kedapatan ‘menerobos’ masuk area transit Changi International Airport tanpa ada niatan untuk melakukan perjalanan udara akan dikenakan sanksi sebesar SG$20.000 dan hukuman maksimal dua tahun penjara.
Kenapa Tidak Boleh ‘Berkeliaran’ di Bandara?
Mungkin sebagian dari Anda bertanya-tanya, “Mengapa mereka yang sudah membeli tiket dan tidak berniat untuk terbang, tidak boleh berkeliaran di sekitaran bandara? Toh sebenarnya pihak bandara tidak terlalu dirugikan terhadap adanya kasus seperti ini,”
Memang, bandara tidak sepenuhnya merugi ketika ada orang yang ingin masuk ke dalam bandara hanya untuk mengantarkan seseorang, atau hanya untuk berjalan-jalan di dalamnya – terlebih di bandara sekelas Changi, dimana pusat perbelanjaan terbaik se-Jakarta Raya saja masih kalah keren dibandingkan bandara tersebut.
Namun apa jadinya jika orang yang membeli tiket tersebut merupakan seorang teroris? Berapa kerugian yang harus ditanggung oleh pemangku kepentingan terkait apabila skema ini terjadi?
Baca Juga: Changi Stopovers, Siap Manjakan Penumpang Transit Jelajahi Singapura
Selain itu, status sebagai “protected places” yang tersemat di setiap bandara di Asia Tenggara ini juga harus ditegakkan. Risikonya, hanya penumpang yang hendak bepergian, baru datang, atau sedang transit saja yang boleh ‘berkeliaran’ di dalam bandara.
“Diperlukan tindakan khusus untuk mengontrol pergerakan dan perilaku orang demi alasan keselamatan dan keamanan publik,” jelas petugas kepolisian menjawab pertanyaan di atas.