Keselamatan saat berada di dalam kendaraan bukan hanya untuk Anda orang dewasa saja, tetapi untuk buah hati Anda yang masih bayi ataupun balita. Biasanya, di dalam kendaraan pribadi, Anda pasti memiliki tempat duduk khusus anak lengkap dengan sabuk pengaman.
Seperti dilansir dari attn.com, beberapa waktu lalu ada foto viral seorang ibu bernama Rachel McNamara yang memposting foto dengan anaknya yang duduk di kursi khusus anak untuk mobil (car seat). Dalam foto menggambarkan Rachel menjungkir balikkan bangku yang di duduki sang anak, namun dalam keadaan sabuk pengaman terpasang dengan baik saat si anak duduk.
Postingan Rachel ini sentak memicu diskusi di media sosial tentang pentingnya keamanan kursi mobil untuk anak-anak segala usia. Awalnya di postingannya Rachel menuliskan “Setelah anak di dudukkan pada kursi dan terasa nyaman, tanyakan pada diri Anda saat membalikkan kursi tersebut.” Kemudian, Rachel mengedit postingan tersebut dengan menambahkan tips untuk pemilihan kursi yang tepat, posisi meletakkan kursi anak di mobil dan memeriksa sabuk pengaman apakah sudah pas di anak atau belum.
Menurut Dr Benjamin Hoffman dokter anak Oregon Hekath Sciences University, ada dua point keselamatan anak di mobil, yang pertama memposisikan anak di kursinya dan kedua keamanan meletakkan kursi di dalam kendaraan. “Langkah pertama kursi tersebut haruslah tepat untuk si anak, berarti pas untuk berat badan dan tinggi badannya,” ujar hoffman.
Menurutnya, prinsip-prinsip dasar harus diperhatikan, dimana Anda harus memperhatikan anak duduk di kursi setidaknya sampai usia mereka dua tahun dan jangan lupa untuk mengikuti instruksi dari produsen ketika membeli kursi mobil untuk anak dan sangat penting untuk diingat. Keamanan meletakkan kursi adalah hal terpenting kedua, apalagi kursi untuk tempat buah hati Anda duduk, ini karena mengingat jalanan adalah nomor satu penyebab kematian anak di Amerika Serikat menurut Safe Kids Worldwide sebuah organisasi yang didirikan oleh Children’s National Health System.
“Perhatian terbesarnya adalah keselamatan anak yang berasal dari kekuatan yang di alami seorang anak dalam sebuah kecelakaan mobil,” ujar Hoffman.
Dia menambahkan, seorang anak dengan berat 10 pon dalam kecelakaan yang terjadi dengan kecepatan 30 meter per mil, akan mengalami tabrakan dengan kekuatan 450 pon, dan semuanya akan mengguncang sang anak. Sehingga Anda harus bisa menyingkirkan semua permasalahan tersebut dan menghindari sang anak dari luka akibat kecelakaan.
“Untuk menghindari luka terhadap sang anak saat terjadi kecelakaan, baiknya posisi anak tidak menghadap belakang,” tambahnya. Sayangnya bila kursi anak tersebut menghadap belakang justru sistem akan memanfaatkan tenaga yang lebih merata dari sabuk pengaman tradisional. Ini juga sebenarnya penting agar anak lebih erat saat di mobil. “Mobil ini benar-benar akan melakukan sesuatu dalam menghamburkan tenaga dan kekuatannya. Tubuh manusia tidak akan terjadi apa-apa jika mobil tidak bekerja,” lanjut Hoffman.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sistem pengendalian anak terkadang sering digunakan secara tidak benar. Mereka memperkirakan 46 persen dari kursi mobil dan pendorong (59 persen kursi mobil dan 20 persen dari pendorong kursi) disalahgunakan dengan cara yang bisa mengurangi kefektivan kinerja. National Highway Traffic Safety Administration and Safe Kids Worldwide menemukan, menginstal dan menggunakan kursi yang benar pada anak dari berbagai ukuran dan usia.