Menikmati perjalanan tanpa lagi memikirkan tarif taksi yang membengkak karena macet sepertinya tak akan lagi dirasakan oleh masyarkat di Jepang ataupun para pelancong yang tengah bepergian ke negara tersebut. Pasalnya awal Oktober mendatang, operator taksi Jepang akan mulai menawarkan harga yang telah ditetapkan.
Penetapan harga ini sendiri akan ditampilkan secara penuh pada aplikasi ketika pelanggan menggunakan aplikasi pemesanan taksi di ponsel pintar mereka. Perusahaan taksi utama Jepang berharap adanya penetapan harga dari awal ini untuk membendung penurunan jumlah penumpang yang menggunakan taksi.
Operator juga meyakinkan bahwa, dengan adanya penetapan tarif di awal, penumpang yang terjebak kemacetan lalu lintas tidak akan menambah pembiayaan mereka. Langkah ini sendiri didukung pemerintah karena sudah mencabut larangan tarif yang telah ditetapkan tahun ini dalam upaya meningkatkan transparansi bagi calon pelanggan seperti pelancong dan penduduk yang tidak memiliki SIM.
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman nikkei.com (27/8/2019), operator taksi di area Tokyo, seperti Nihon Kotsu, Daiwa Motor Transport dan Kokusai Motorcars, serta rekan-rekan di Osaka dan Nagoya, telah mengajukan permohonan untuk menggunakan kerangka kerja tersebut. Untuk mendapatkan harga yang sudah ditetapkan penumpang memasukkan rute keberangkatan dan tujuan dalam aplikasi.
Nantinya jika sudah tertera jelas penumpang bisa menerima atau menolak untuk memilih taksi. Sehingga bila penumpang menerima harga tersebut, mereka tidak akan membayar biaya tambahan ketika jalanan yang dilalui tiba-tiba macet.
Tarif akan tergantung pada jarak yang harus ditempuh, serta waktu dan hari dalam seminggu. Tingkat preset datang dalam 0,6 persen dari tarif meteran dalam percobaan 2017 oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata.
Baca juga: Operator Taksi Jepang Buka Lowongan Jadi Pengemudi Asing, Tertarik?
“Pelanggan akan lebih bahagia jika mereka tahu rute apa yang mereka ambil dan berapa yang akan mereka bayar,” kata Ketua Nihon Kotsu Ichiro Kawanabe.
Bisa dikatakan, penetapan harga sejak awal ini, Jepang seperti mengikuti beberapa perusahaan transportasi online yang ada di Indonesia yakni Grab dan GoJek (GOCar). Sistem ini, selain memudahkan, penumpang juga membayar dengan pasti berapa uang yang akan mereka keluarkan untuk tiba ditujuan.