Monday, November 25, 2024
HomeDomestikTernyata, Kebiasaan Meludah di Angkutan Umum Sudah Ada Sejak Masa Kolonial Belanda

Ternyata, Kebiasaan Meludah di Angkutan Umum Sudah Ada Sejak Masa Kolonial Belanda

Jika membicarakan zaman kolonial belanda, tentu agak sulit untuk tidak menyinggung soal moda transportasi yang dikembangkann, pasalnya Belanda membawa pengaruh besar pada perkembangan jaringan kereta api di Indonesia. Walaupun berjasa terhadap hadirnya jaringan kereta api di Indonesia, namun kala itu Belanda menerapkan sejumlah peraturan baik tertulis maupun tidak yang unik kepada penumpang pribumi.

Baca Juga: Tak Terasa Sudah 150 Tahun Sistem Perkeretaapian Belanda di Indonesia

Sebagai pembukaan, yang namanya masa kolonialisme Belanda di Indonesia memang dipenuhi dengan ‘kecurangan’ yang merugikan Bangsa Indonesia – termasuk dengan peraturan-peraturan yang berlaku ketika warga pribumi menaiki angkutan umum (kereta api). Selain ketika menaiki kereta api, ‘kecurangan’ yang dilakukan Belanda ini bahkan sudah terlihat ketika ia memberlakukan sistem tanam paksa hingga pembangunan Jalan Raya Pos yang membentang dari Anyer hingga Panarukan.

Pemisahan Gerbong
Kembali ke poin peraturan yang diterapkan pihak Belanda kepada pribumi adalah mereka memisahkan pintu masuk antara penumpang berkebangsaan Belanda dan warga pribumi. Tidak hanya pintu masuknya saja yang dipisahkan oleh pihak Belanda, pun dengan penggunaan gerbongnya juga turut dipisah.

Dari pemisahan ini saja sudah tampak jelas bahwa Belanda tidak mau berada satu gerbong dengan orang Indonesia, dan bukan tidak mungkin apabila gerbong yang digunakannya pun berbeda – dimana gerbong yang digunakan oleh pihak Belanda jauh lebih bagus ketimbang yang digunakan oleh orang Indonesia sendiri.

Dilarang Meludah!
Mungkin bagi Anda yang menggunakan sarana transportasi massal seperti TransJakarta atau KRL Jabodetabek, budaya jorok seperti meludah di moda transportasi sudah tidak akan Anda temui lagi. Namun apa budaya ini berlaku di jaman dahulu kala? Kapan budaya ini mulai berkembang?

Jawaban untuk pertanyaan pertama, budaya jorok seperti meludah ini seolah sudah menjelma menjadi suatu ‘bumbu’ yang akan Anda lihat ketika menggunakan moda transportasi umum seperti Kopaja, MetroMini atau bahkan KRL jaman dulu. Namun seiring perkembangan jaman, budaya jorok seperti benar-benar sudah diminimalisir.

Baca Juga: Menapaki Sentuhan Belanda di 10 Stasiun Tua di Indonesia

Sedangkan untuk jawaban kedua, budaya jorok ini bahkan sudah berkembang sejak jaman masa kolonial Belanda, tidak percaya? Bisa Anda lihat pada headline artikel ini yang menunjukkan sebuah foto larangan meludah yang sempat dipasang di gerbong-gerbong kereta jaman dulu.

Sumber: mp-produktie.nl

Gambar yang dikutip dari laman mp-produktie.nl ini menujukkan bahwa perilaku jorok penumpang di moda transportasi berbasis massal memang sudah berkembang sejak jaman kolonial Belanda. Dalam gambar tersebut, dapat Anda lihat larangan ini ditulis dalam empat bahasa: Belanda, Indonesia (ejaan lama), Jawa, dan Cina.

Ini menujukkan bahwa pihak Belanda tidak suka dengan budaya jorok yang berkembang di Tanah Indonesia – budaya Eropa memang terkenal bersih, berbanding terbalik dengan kebiasaan jorok yang berkembang di Indonesia, tidak terkecuali orang-orang Cina yang tinggal di Indonesia.

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru