Kerja sama dengan tajuk codeshare sudah lumrah dalam dunia maskapai penerbangan. Namun ada yang unik dari kerja sama codeshare antara Singapore Airlines dan Malaysia Airlines yang Memorandum of Understanding (MoU)-nya baru saja ditandatangani paa 27 Juni lalu. Alih-alih mendapat respon positif, kerja sama antara dua flag carrier ini justru mendapat kecaman dan rasa pesismisme dari warganet Singapura.
Baca juga: Ikuti Jejak Air France-KLM, Muncul Gagasan Merger Singapore dan Malaysia Airlines
Para netizen yang menyuarakan kekecewaan mereka atas kerja sama ini di media sosial beranggapan bahwa tiket Singapore Airlines yang mereka beli akan berakhir pada layanan yang dioperatori oleh Malaysia Airlines – dan mereka enggan hal ini terjadi.
“Tidak! Penerbangan codeshare mengisyaratkan bahwa saya akan terbang dengan menggunakan Malaysia Airlines padahal yang saya beli adalah tiket Singapore Airlines,” ujar Jeannie Leow pada sebuah postingan media sosial Facebook.
“Lain kali, diharapkan Anda harus berhati-hati jika hendak membeli tiket pesawat. Mana tahu tiket Singapore Airlines yang Anda beli, penerbangannya akan dioperasikan oleh Malaysia Airlines,” ujar Max Wong di Facebook.
Bahkan, kritik pedas mengenai kerja sama ini juga diungkapkan oleh salah seorang pengguna Facebook yang bernama Noordin Mohd. Ia mengatakan bahwa kerja sama yang terjalin diantara dua perusahaan akan menurunkan reputasi dari Singapore Airlines yang lebih punya pamor ketimbang rekan kontraknya.
“Kerja sama ini dapat menurunkan standar dan reputasi dari Singapore Airlines. Saya yakin bahwa penumpang enggan mengudara dengan menggunakan Malaysia Airlines, kendati itu berada di bawah kerja sama penerabangan codeshare,” ujar Noordin.
Meski menuai kecaman, toh MoU telah ditandatangani, dimana kerja sama kedua belah pihak juga dapat mencakup sektor kargo serta layanan pemeliharaan dan perbaikan. Tidak hanya ‘bermain’ di level first class saja, tapi perjanjian yang sudah diteken ini juga akan berpengaruh terhadap anak perusahaan masing-masing (Scoot, SilkAir, FireFly, dan anak perusahaan dari Malaysia Airlines).
Baca Juga: 9 Kali Sehari, Garuda Indonesia Lakukan Codeshare dengan Singapore Airlines
“Singapore Airlines dan Malaysia Airlines beroperasi di wilayah dengan pasar perjalanan udara yang berkembang pesat, menghadirkan peluang pertumbuhan yang signifikan bagi kedua maskapai. Kedua maskapai memiliki jaringan operasi yang luas di Asia Tenggara, pun pada skala global yang lebih luas cakupannya,” ujar Chief Executive Officer dari Singapore Airlines, Goh Choon Phong, diwartakan KabarPenumpang.com dari laman singaporeair.com (27/6/2019).