PT MRT Jakarta melakukan Kick-off dan penandatanganan pakta integritas pelaksanaan pengadaan proyek fase 2 MRT Jakarta Koridor Bundaran HI-Kota. Pembangunan fase II Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta semuanya akan dibangun di bawah tanah.
Baca juga: Libur Lebaran, MRT Jakarta Jadi “Wahana Hiburan” Favorit Keluarga
Hal ini dikarenakan lahan di darat lebih sulit dan ada kali yang menjadi hambatan di daerah Harmoni. Direktur PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, fase II akan 100 persen di bawah tanah dan kedalamannya sekitar 30 meter atau akan lebih dari fase I karena ada kali diatasnya.
Dia menjelaskan, dalam fase II pembangunan MRT Jakarta sendiri akan ada tujuh stasiun yang membentang dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju ke Kota dan menjadi delapan termasuk depo MRT fase II.
“Mulai dari Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok dan di akhiri di Kota dengan panjang lintasan 8,3 km,” ujar William.
Dia mengatakan, fase II ini sendiri deponya akan dibangun di daerah Ancol Barat dan sudah diputuskan dalam rapat pimpinan bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Lokasi depo sedang dalam percakapan diskusi dalam rapim gubernur sudah diputuskan di Ancol Barat jadi proses administrasinya sedang dilaksanakan antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat,” tambahnya.
Pemilihan Ancol Barat sendiri karena adanya lahan yang cukup luas untuk membangun depo fase II yang membutuhkan lahan 9,4 hektar. Untuk pembangunannya sendiri akan dilakukan jika sudah ada penetapannya.
“Tergantung nanti penetapannya. Karena ini dalam proses studi yang kami lakukan merekomendasikan jalur menuju ke depo di fase 2 sebagai opsi karena lahan di Kampung Bandan enggak tersedia,” kata dia.
Dalam pengerjaan fase II ini, akan ada enam paket kontrak yang terdiri dari CP200 untuk pekerjaan Gardu Listrik (RSS) di Monas, CP201 untuk Bundaran HI-Monas, CP202 Harmoni-Mangga Besar, CP203 Glodok Kota, CP205 sistem perkeretaapian dan rel, CP206 untuk pekerjaan kereta. Adapun peletakan batu pertama atau Groundbreaking fase II sendiri sudah dilakukan sejak 24 Maret 2019 lalu oleh Presiden Joko Widodo.
PT MRT Jakarta menargetkan pembangunan fase II MRT Jakarta koridor Bundaran HI-Kota selesai tahun 2024 mendatang. Nilai anggaran yang disiapkan untuk fase I ini sebesar Rp22,5 triliun yang merupakan pinjaman dari Jepang.
Baca juga: MRT Fase II Hingga ke Ancol? Budi Karya: Nilai Investasi Bisa Bengkak Rp10 Triliun
Diketahui, pasokan listrik untuk MRT Jakarta fase II lebih kecil dari fase I yang sebesar 60 megawatt (MW). General Manajer PLN Distribusi Jakarta Muhamad Iksan Asaad mengatakan alasan pasokan listrik hanya 50MW karena sudah dibackup dari Fase I dimana sentral pasokan di Lebak Bulus mencukupi hingga Kota.