Anda masih ingat dengan peristiwa pendaratan darurat yang dilakukan oleh maskapai US Airways Flight 1549 di Sungai Hudson pada 15 Januari 2009 silam? Peristiwa yang sampai diangkat ke layar lebar dengan judul “Sully” ini merupakan salah satu momen pendaratan darurat di air (water landing) paling fenomenal sepanjang sejarah aviasi global. Nah, di sektor kedirgantaraan, peristiwa pendaratan darurat di air ini dikenal dengan istilah ditching. Bagi Anda yang baru pertama kali mendengar soal istilah ini, yuk simak ulasan singkatnya di bawah ini!
Baca Juga: Satu Dasawarsa Pasca Kejadian, Survivor Tragedi “Miracle on the Hudson” Langsungkan Reuni
Ya, sesuai dengan namanya, water landing merupakan kondisi dimana sebuah pesawat melakukan pendaratan – biasanya darurat di atas permukaan air, baik itu berupa danau, laut, atau sungai sekalipun. Namun, di sektor aviasi global, mereka memperhalus frasa water landing dengan istilah ditching. Selayaknya pendaratan darurat yang kerap menghiasi pemberitaan di media, ditching juga sebisa mungkin dilakukan dengan mulus oleh para pilot dengan dalih mengutamakan keselamatan penumpang.
Berbeda dengan pendaratan darurat di atas material solid seperti runway atau tanah lapang, ditching bisa dibilang memiliki tingkat kesulitannya tersendiri – mengingat landasannya merupakan bentuk yang tidak solid dan tentu ini akan menjadi masalah tersendiri bagi para pilot.
Hal lain yang meningkatkan level kesulitan dari ditching ini adalah karena pesawat penumpang komersial (jet atau propeller) didesain untuk melakukan pendaratan di medan yang bermaterial keras, lain halnya dengan seaplanes, flying boats, dan amphibious aircraft yang memiliki desain bagian bawah untuk melakukan pendaratan dan lepas landas dari air.
Baca Juga: Sejumlah Fakta dari Proses Emergency di Pesawat Terbang
Mengacu kepada regulasi yang sudah ditetapkan oleh Federal Aviation Administration (FAA), para penerbang tidak diwajibkan untuk mengasah kemampuannya mendaratkan pesawat di air – melainkan melakukan proses evakuasi di dalam air merupakan suatu hal yang wajib dikuasai oleh pilot dan awak kabin.
KabarPenumpang.com mengutip dari berbagai laman sumber, raksasa aviasi asal Eropa, Airbus sudah melengkapi sejumlah armadanya dengan “ditching button”, dimana jika tombolini ditekan, maka sejumlah lubang atau jalur yang memungkinkan air untuk masuk ke dalam kabin dapat tertutup. Hal ini dimaksudkan untuk memperlambat air masuk ke dalam kabin dan memperkeruh proses evakuasi.