Siapa sih produsen yang tega apabila suatu barang yang diproduksinya dikatakan jelek atau berada di bawah standar? Tentu saja tidak ada yang mau. Nah hal semacam inilah yang baru saja dirasakan oleh manufaktur kedirgantaraan asal Amerika, Boeing yang mendapat tuduhan dari salah satu media kenamaan bahwa produksi pesawat mereka jelek. Alih-alih memperkarakan kasus ini, pihak Boeing hanya membantah dengan tegas bahwa mereka tidaklah seperti apa yang dituduhkan oleh media The New York Times.
Baca Juga: Gunakan Sayap Lipat nan Unik, Akankah Boeing 777X Jadi Pesawat Paling Efisien?
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman nbcnews.com (22/4/2019), melalui general manager dari program Boeing 787, Brad Zaback, perusahaan ini menampik kabar yang terlanjur dipublikasikan oleh The New York Times pada Sabtu (20/4/2019) kemarin. Sudah barang tentu, beredarnya penggiringan opini publik semacam ini semakin memojokkan pihak Boeing yang hingga kini masih berkutat untuk bangkit pasca kecelakaan 737 MAX 8 Ethiopian Airlines dan Lion Air.
Dalam literasi yang diunggah The New York Times, media ini mengatakan bahwa Boeing mengabaikan keluhan pegawai bahwa pabrikan pesawat ini seolah tutup mata terhadap masalah yang ada. Bahkan, The New York times menyebut Boeing terlalu terburu-buru dalam memproduksi pesawat.
Gerah dengan pemberitaan tersebut, Brad Zaback lalu menanggapi pemberitaan tersebut dan mengatakan bahwa pihak The New York Times terlalu ofensif dan tidak berlandaskan pada fakta yang ada di lapangan.
“Kami selalu menerapkan pemeriksaan kualitas yang sangat ketat,” ujar Brad Zaback.
“Kami juga memiliki tim dengan kinerja yang sangat baik untuk melayani pihak maskapai dari seluruh dunia,” tandasnya.
Tentu saja, Brad Zaback yang mewakili Boeing merasa kecewa dengan berita tak berlandaskan data yang sudah diterbitkan oleh The New York Times tersebut.
Baca Juga: Beberapa Hal Yang Terlupakan dari Nama Besar Boeing
“Sangat disayangkan dan mengecewakan bahwa New York Times memilih untuk menerbitkan cerita yang menyesatkan ini,” ujar Brad.
Guna memastikan bahwa literasi yang sudah diterbitkan The New York Times adalah berita tak berlandaskan data, pihak Boeing mengundang media tersebut untuk datang langsung ke South Carolina – lokasi pabrik Boeing.
“Ini bertujuan agar mereka bisa melihat langsung apa yang kami lakukan di sini, namun sayang, mereka menolaknya,” tegas Brad.