Garuda Indonesia Group dan Airbus sudah menjadi mitra sejak tahun 1979 lalu. Kini bahkan Airbus telah menunjuk PT Garuda Maintenance Facility (GMF) sebagai penyedia layanan perbaikan beberapa komponen pesawat yang diproduksinya.
Baca juga: Setelah Terbang 19 Jam dari Toulouse, Airbus A320CEO Ke-42 Batik Air Telah Tiba di Indonesia
Hal tersebut terbukti dengan adanya pesanan pesawat sebanyak 300 armada dan 120 diantaranya sudah beroperasi. Melalui kesepakatan ini, Air GMF dapat membantu maskapai operator A320 dan A330 di Indonesia dan Asia Tenggara langsung dari fasilitas perawatan milik GMF di Jakarta.
Adanya kerja sama ini pun membuat produsen pesawat asal Toulouse, Perancis tersebut memiliki niat untuk berinvestasi di Batam, Kepulauan Riau. Airbus kemudian membidik Hang Nadim, untuk menjadi kawasan investasi di sektor logistik.
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman sumber medcom.id (4/4/2019), demi hal ini pihak Perancis sendiri mengutus tim teknis untuk melihat langsung potensi kawasan Bandara Hang Nadim Batam. Kepala Badan Pengusaha (BP) Batam, Edy Putra Irawady mengatakan ada sebelas diplomat yang berkunjung ke lembaganya di Gedung IT Center BP Batam. Kamis (4/4/2019) kemarin.
Edy mengatakan, kehadiran beberapa diplomat tersebut untuk melihat pengembangan kawasan Bandara Hang Nadim yang menjadi salah satu proyeksi investasi di Batam karena akan dikembangkan sebagai kawasan investasi aero logistik seperti transportasi, kargo dan logistik.
“Batam akan kita kembangkan sebagai pusat logistik. Dan Perancis salah satu investor yang berminat menanamkan investasinya di sektor jasa tersebut,” ungkap Edy.
Dia mengakui para diplomat yang mengunjungi Batam tersebut beberapa sudah mengajukan penawaran dalam pengembangan Hang Nadim sebagai logistic aerocity atau pusat logistik udara. Salah satunya adalah Prancis yakni Airbus dan Jerman serta Swiss. Edy menambahkan, tak hanya di sektor pengembangan bandara, tetapi beberapa diplomat tertarik dalam pengembangan sektor pariwisata Batam salah satunya adalah Rusia.
“Rusia tertarik menanamkan investasinya di sektor pariwisata. Sebagai wilayah kepulauan, kita memiliki sekitar tujuh pulau sekitar Batam yang juga memiliki potensi dikembangkan sebagai kawasan wisata,” ujarnya.
Baca juga: Airbus Berikan Dukungan ‘Penuh’ Pada Maskapai yang Masih Operasikan A380
Untuk hal ini sendiri, Edy mengatakan bahwa Rusia berminat untuk mendatangkan kapal pesiarnya ke Batam. Sebaliknya Edy mengatakan, pihaknya juga akan hadir di Rusia untuk mempromosikan Batam agar bisa mengajak pelancong Rusia datang mengunjungi Batam.