Apa yang Anda pikirkan setelah melihat beberapa postingan terkait perilaku penumpang saat ikut uji coba Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta pada 12-24 Maret 2019 kemarin? Malu, sedih dan kesal mungkin berkecamuk bagi Anda yang tahu aturan dalam menggunakan transportasi massal.
Baca juga: Mulai 25 Maret, MRT Jakarta Kenakan Tiket Meski Masih “Gratis”
Apalagi bisa dikatakan, MRT Jakarta merupakan moda transportasi massal baru yang mengular dijalanan ibukota dengan pengerjaan proyeknya selama enam tahun sejak 2013 lalu. Diresmikan pada 24 Maret 2019 kemarin oleh Presiden Joko Widodo, MRT Jakarta sudah mulai beroperasi untuk warga ibukota.
Peresmian ini disaksikan ribuan warga Jakarta dan juga berbagai pihak dari negara lain seperti Jepang. Sebab, bisa dikatakan, Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) membantu dalam proyek pembangunan MRT Jakarta.
Perbantuan JICA sendiri melalui pendanaan untuk fase konstruksi senilai Rp6,2 triliun dan juga training ahli. Hal ini yang membuat Jepang pun antusias dalam peresmian pada 24 Maret kemarin. Berbagai media dari Jepang juga turut ambil bagian didalamnya.
Namun perhatian mereka ternyata bukan hanya sekedar pemberitaan terkait peresmian, tetapi juga menyoroti perilaku penumpang yang menggunakan MRT. Baru-baru ini KabarPenumpang.com melansir dari asahi.com (25/3/2019), media ini membuat judul berita ‘Throw away on the seat on the foot … Controversy in the Jakarta subway’ atau ‘Kaki naik ke kursi… Kontroversi di kereta bawah tanah Jakarta’.
Media ini menuliskan bahwa di Jepang “#MRTJKT” menjadi sebuah perbincangan yang cukup hangat dan topik utama. Pasalnya ada banyak postingan di media sosial yang mengkritik terkait perilaku buruk penumpang saat uji coba berlangsung yang dimulai pada 12 Maret lalu.
“Selain membuang sampah sembarangan, ada keluarga yang duduk di tanah di halaman stasiun, membuka kotak makan siang mereka dan tidak mengantre. Di dalam kereta, ada foto-foto penumpang bergantungan di MRT dan berdiri di kursi MRT secara menyebar,” tulis Asahi.com.
Baca juga: Alami Perbaikan, MRT Jakarta Terlambat 30 Menit dari Arah Blok M Menuju Bundaran HI
Bahkan media Jepang ini menuliskan kata-kata yang cukup menusuk yakni “Reformasi kesadaran penumpang…”. Lalu, apa yang bisa Anda katakan setelah media negara lain menuliskan dan mempublikasikan bahkan menjadi topik utama terkait perilaku warga Jakarta saat menggunakan MRT?