Melakukan perjalanan udara bersama hewan mematikan? Mungkin pertanyaan ini terdengar sedikit menggelitik di telinga Anda, namun percayalah, beberapa orang di dunia ini pernah mengalami hal tersebut. Sebut saja maskapai berbiaya rendah Lion Air yang pada beberapa waktu lalu sempat ‘kedatangan’ kalajengking di bagasi kabin penerbangan JT-293, tak lama setelah pesawat ini mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dari Pekanbaru, Kamis (14/2/2019).
Baca Juga: Hiiii! Ada Kalajengking di Penerbangan Lion Air Pekanbaru – Jakarta
Nah, kali ini kasusnya bisa dibilang lebih parah! Pasalnya seorang penumpang Air Transat mengaku telah disengat oleh kalajengking ketika tengah melakoni perjalanan dari Toronto menuju Calgary, Kanada, Selasa (26/2/2019). Adalah Quin Maltais, penumpang yang mengaku merasakan sesuatu yang aneh pada bagian punggung bawahnya ketika pesawat tengah mengudara. Bukan sakit akibat memar atau sejenisnya, melainkan sakit seperti disengat oleh binatang.
“Sesaat, saya agak mengabaikannya,” ujar Quin.
“Namun sesaat sebelum pesawat mendarat, persis ketika lampu kabin mulai diredupkan, saya merasakan sakit yang amat sangat pada bagian punggung bawah, seperti disengat – dan seketika saya sadar, astaga, saya telah digigit oleh binatang,” sambungnya.
Ketika lampu kabin sudah kembali menyala pertanda pesawat sudah mendarat, Quin langsung memeriksa bagian belakang tubuhnya tadi guna mencari apakah yang menyebabkan rasa sakit tersebut. Ketika ia mencoba untuk menyingkapkan sweateryang dikenakannya, ia tidak menemukan apa-apa. Namun sebuah pergerakan terlihat oleh mata Quindan ia menyadari bahwa itu merupakan seekor kalajengking.
Baca Juga: 215 Penumpang Air Transat Tak Temukan Koper Saat Tiba di Birmingham
“Saya melihat ada seekor kalajengking di lipatan kursi dan ia menyelinap ke arah belakang,” terangnya.
Sepenglihatan Quin, kalajengking itu sendiri memiliki panjang tubuh sekira empat inci (10cm). Quin yang dalam kondisi panik langsung dilarikan oleh petugas medis keluar dari pesawat dan mendapatkan penanganan pertama guna mencegah bisa dari kalajengking ini menyebar – terlepas apakah kalajengking tersebut menyengat atau mencapit punggung Quin.
Adapun kalajengking tersebut dilaporkan telah ditemukan dan dibunuh. Tidak dijelaskan bagaimana hewan itu bisa berada di dalam pesawat. Dalam keterangan tertulisnya, maskapai Air Transat menyatakan kejadian itu sangat langka, dan mereka segera menggelar penyelidikan.
“Tim kami segera mengikuti protokol dengan menghelat inspeksi menyeluruh di pesawat dan melaksanakan proses pemusnahan secepatnya,” ujar juru bicara Air Transat.