Monday, November 25, 2024
HomeDaratManggarai, dari Tempat Budak Hingga Menjadi Stasiun Terbesar di Jakarta

Manggarai, dari Tempat Budak Hingga Menjadi Stasiun Terbesar di Jakarta

Stasiun Manggarai, menjadi salah satu tombak perkeretaapian Indonesia khususnya di Jakarta. Hal ini dikarenakan Stasiun Manggarai selain menjadi salah satu stasiun tersibuk juga menjadi salah satu stasiun terbesar di jantung ibu kota Jakarta.

Baca juga: Lain Dulu Lain Sekarang, Wajah Baru Stasiun Manggarai Kini Lebih Menawan

Stasiun Manggarai saat ini memiliki 14 jalur kereta dengan letak berada di persimpangan tujuh arah Jatinegara, Jakarta Kota, Tanah Abang, Bogor, Dipo Bukit Duri, Pengawas urusan kereta serta Balai Yasa Manggarai. Tak hanya menjadi perlintasan jalur commuter dan luar kota, stasiun ini juga menjadi tempat penyimpanan kereta jarak jauh seperti KA Jayabaya, Gaya Baru Malam Selatan, Majapahit, Brantas dan Kertajaya. Biasanya rangakaian KA ini disimpan di sepur simpan stasiun Manggarai.

My Manggarai

Dilansir dari Wikipedia.org, Sebelum menjadi sebuah stasiun, Manggarai merupakan tempat tinggal dan pasar budak asal Manggarai, Flores. Kemudian berkembang menjadi Gementee (Kotamadya) Meester Cornelis. Sejak tahun 1873, sudah ada jalur kereta api Jakarta-Bogor yang dibangun oleh perusahaan kereta api swasta Nederlansch-Indische Spoorweg Maatschappji (NISM). Kemudian Stasiun Manggarai mulai dibangun pada 1914 dan diresmikan 1 Mei 1918. Sejak 1913 perusahaan kereta api negara Staatsspoor en Tramwegen (SS) menguasai seluruh jaringan rel kereta api di Batavia dan Meester Cornelis dan menata ulang jalur kereta api di dua kotapraja tersebut.

Salah satunya pembongkaran stasiun Boekitduri dan pembangunan stasiun baru di Manggarai yang kita lihat sampai saat ini. Pembangunan Stasiun Manggarai ini dipimpin oleh seorang arsitektur Belanda bernama Ir. J Van Gendt. Selain stasiun, Van Gendt juga membangun sekolah pedidikan perkeretaapian dan rumah-rumah dinas untuk para pegawai SS di sekitaran stasiun Manggarai.

Salah satu stasiun terbesar di Jakarta ini memiliki bengkel paling besar dan lengkap yang dimiliki SS untuk merehabilitasi dan merakit ulang kereta, gerbong dan lokomotif uap. Selain menjadi salah satu stasiun yang berperan penting dalam operasional jalur SS di Batavia (Jakarta), stasiun ini juga menjadi salah satu stasiun bersejarah. Buktinya yakni pada 1945, dalam suasana kemerdekaan, stasiun ini diambil alih oleh puluhan ribu demonstran massa pemuda dan buruh kereta api setelah melakukan long march dari stasiun Jakarta Kota. Kemudian 3 Januari 1946 silam, kereta luar biasa (KLB) mengangkut rombongan Presiden Soekarno ke Yogyakarta. Di sini, berbagai persiapan sangat rahasia dilakukan, deretan gerbong barang diletakkan pada jalur satu. Pada pukul tujuh malam, KLB yang dinaiki rombongan Soekarno melintas perlahan dari Pegangsaan melalui jalur 4.

brilio.net
brilio.net

Tak hanya menjadi salah satu stasiun sejarah, Manggarai juga menjadi stasiun dengan cerita-cerita mistis. Ini karena stasiun Manggarai memiliki areal yang luas untuk meletakkan gerbong-gerbong kereta. Namun, banyak dari gerbong dan lokomotif yang di simpan ini rusak akibat kecelakaan kereta yang merenggut banyak korban jiwa penumpangnya.

Baca juga: Dibangun Tahun 1897, Jalur Kereta Lori Pertama di Indonesia Hubungkan Manggarai-Pulomas

Salah satu lokomotif pemeliharaan rel kereta yakni krane kereta yang digunakan untuk mengangkut gerbong saat tragedi Bintaro ikut anjlok secara misterius di stasiun ini. Sayangnya areal ini, tidak bisa dimasuki secara bebas oleh masyarakat umum, namun cerita-cerita mistis di stasiun ini tak bisa hilang karena gerbong dan lokomotif rusak masih ada di sini.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru