Perusahaan konstruksi yang berbasis di Dubai, ARJ Holding, menginvestasikan €100 juta atau yang setara dengan Rp1,6 triliun di terowongan kereta bawah laut terpanjang di dunia yang menghubungkan Finlandia ke Estonia. Diketahui, ARJ Holding menjadi pemodal eksternal pertama pada proyek ambisius yang rencananya mulai dikerjakan pada tahun 2020 mendatang. Jika tidak meleset, pembangunan terowongan kereta bawah laut ini akan rampung pada 24 Desember 2024.
Baca Juga: Uni Emirat Arab Canangkan Proyek Kereta Peluru Bawah Laut Menuju India
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman thenational.ae (3/12/2018), adapun pembangunan terowongan kereta bawah laut yang menghubungkan dua ibu kota Helsinki dan Tallinn ini menelan dana total sekira €15 miliar atau yang setara dengan Rp247,1 triliun.
“Pendanaan ini akan digunakan misalnya untuk desain terowongan, desain struktural dan perencanaan lingkungan,” ujar Kustaa Valtonen, selaku mitra dari FinEst Bay Area Development Oy, pemimpin proyek ini.
“Ini akan memiliki dampak yang besar,” tandasnya.
Secara geografis, Finlandia dan Estona dipisahkan oleh Teluk Finlandia, dimana setiap tahunnya, ada delapan juta penumpang dan 1,2 juta mobil yang melakukan penyebrangan di antara dua negara ini. Puluhan ribu orang Estonia bekerja di Helsinki dan pulang-pergi dengan menggunakan feri – sementara Tallinn merupakan salah satu destinisi wisata populer bagi Finns (julukan masyarakat Finlandia).
Terowongan yang direncanakan memiliki panjang mencapai 103 km ini kelak akan menyandang status sebagai terowongan bawah laut terpanjang di dunia.
Kendati belum mulai pembangunan, namun beberapa waktu yang lalu, sebuah toko online mulai menjajakan tiket perjalanan di terowongan kereta bawah tanah ini dengan harga €50 (Rp824.000) untuk sekali perjalanan. Tindakan ini, menurut Kustaa Valtonen, dinilai untuk melihat minat dari masyakarat akan terowongan ini.
Pada kesempatan terpisah, ARJ Holding sangat yakin dapat menyelesaikan proyek tepat waktu, meskipun minimnya dukungan dari pemerintah atau Uni Eropa.
Baca Juga: Serba-Serbi Channel Tunnel, Terowongan Rel Terpanjang Kedua di Dunia
Dikutip dari laman sumber lain, Pemerintah Finlandia dan Estonia mengatakan bahwa mereka akan bekerja keras untuk mendapatkan pendanaan Uni Eropa, yang hanya dapat mencapai 40 persen dari total biaya. Itu berarti, dukungan dari pihak swasta dalam hal pendanaan sangatlah vital.
Hadirnya terowongan kereta bawah laut ini kelak sudah jelas akan memotong estimasi perjalanan antara dua negara ini – semula 2 jam dengan menggunakan feri, namun bisa dipangkas menjadi 30 menit saja dengan menggunakan kereta.