Jepang dan inovasi bisa diibaratkan satu tarikan nafas. Ketika dunia perkeretaapiannya tidak perlu diragukan lagi kapabilitasnya, kini Negeri Sakura melalui salah satu perusahaannya, Japan Display Inc. memamerkan smart bus stop, sebuah titik pemberhetian bus yang menggabungkan tenaga surya dan baterai internal sebagai pembangkit dayanya. Penggunaan energi berkelanjutan sebagai pembangkit daya inilah yang akhirnya menjadi penarik perhatian banyak kalangan.
Baca Juga: Seorang Desainer Industri Rancang Halte Bus yang Dilengkapi Pengisian Daya EV Nirkabel!
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman japantimes.co.jp (4/12/2018), smart bus stop yang dikembangkan bersama dengan Nishi-Nippon Railroad Co. ini juga dilengkapi dengan layar berukuran 32-inci yang bisa tetap nyala walaupun tengah ada pemadaman listrik yang diakibatkan oleh bencana alam. Ini dikarenakan penggunaan energi berkelanjutan – dimana halte bus ini tidak berpangku pada penggunaan listrik konvensional.
Japan Display Inc. berencana untuk memasang smart bus stop ini di sekitar 2.000 titik yang tersebar di seluruh Jepang pada tahun 2019 mendatang. Adapun uji coba dari smart bus stop ini berlangsung di kota Kitakyushu. Nantinya, informasi terkait jadwal pemberangkatan dan kedatangan bus serta berbagai informasi lain akan terpampang di layar tersebut, dan terus di-update dengan menggunakan teknologi informasi yang ada.
Terkait masalah layar, Japan Display Inc. menambahkan, akan ada juga iklan, penunjuk arah ke pusat evakuasi jika terjadi bencana, hingga informasi lokal akan turut pula terpampang di layar. Salah seorang eksekutif dari Japan Display Inc. mengatakan bahwa perusahaannya ingin sekali memperkuat pengembangan produk. Maka dari itu, ada sedikit bocoran dimana jika tidak meleset, layar-layar besar untuk di smart bus stop tersebut akan disokong oleh Apple Inc.
“Kami perlu melakukan sesuatu yang baru di jaman yang sudah serba modern seperti saat ini. Pun dengan pergeseran jauh di pengabdian kami yang intensif di perangkat seluler,” ujar Managing Executive Officer di Japan Display Inc., Yoshiaki Ito.
Jika dibandingkan dengan Indonesia, nampaknya perbandingan apple-to-apple yang tepat untuk smart bus stop semacam ini dapat diberlakukan di halte-halte Bus Rapid Transit (BRT) seperti TransJakarta. Karena pada dasarnya, halte-halte bus konvensional di Indonesia, atau khususnya Jakarta lebih banyak digunakan sebagai tempat berteduh ketika hujan ketimbang tempat menaik-turunkan penumpang.