Tuesday, November 26, 2024
HomeBasis AplikasiMeluncur Maret 2019, Inilah Hexa, Mini Copter Kursi Tunggal dengan 18 Propeller

Meluncur Maret 2019, Inilah Hexa, Mini Copter Kursi Tunggal dengan 18 Propeller

Dewasa ini, layanan taksi udara seperti Uber Elevate dan nama-nama lain memang tengah digembar-gemborkan bakal menjadi solusi kemacetan dan polusi yang sudah semakin tidak bisa ditolerir. Namun kendala perijinan dan regulasi pada akhrinya menghambat moda-moda futuristik ini untuk mulai unjuk gigi di depan khalayak ramai dan membuktikan kapabilitasnya untuk mengentaskan masalah-masalah tersebut. Lalu, akankah taksi udara ini dapat ijin untuk mulai beroperasi dalam waktu singkat?

Baca Juga: Inggris Berdayakan Drone Untuk Pantau Para Pelanggar dan Inspeksi Jalur Kereta

Seperti yang sudah pernah diberitakan sebelumnya, berbagai perusahaan penyedia jasa layanan transportasi masih terbentur urusan regulasi dan terpaksa mengurungkan niatnya untuk segera meluncurkan produk andalannya tersebut. Alih-alih menunggu lama, Anda memiliki kesempatan untuk menjajal moda udara otonom ini di tahun 2019 mendatang – dimana salah satu perusahaan yang berbasis di Austin, Amerika Serikat, Lift Aircraft tengah mempersiapkan untuk memulai debut perdana dari pesawat Vertical Take-Off Landing (VTOL) 18-prop-nya yang bernama Hexa.

Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (12/12/2018), Hexa sendiri merupakan moda udara berkursi tunggal yang menggunakan bahan dasar serat karbon ringan dan memiliki bentuk sederhana. Hexa memiliki empat bantalan pada bagian bawahnya yang memungkinkan moda ini untuk mendarat dimana pun – aspal, tanah, atau air sekalipun. Sistem kontrolnya pun sangatlah sederhana, yaitu hanya dengan menggunakan joystick dan iPad Pro.

Hexa tidaklah rumit seperti helikopter – sederhananya, moda ini memiliki bentuk layaknya sebuah drone raksasa dengan 18 propeller dengan satu kursi pengemudi pada bagian tengahnya dan empat bantalan untuk menunjang pendaratannya. Alih-alih menggunakan satu baterai sentral, Hexa menggunakan 18 baterai kecil yang terletak di bawah setiap baling-balingnya (propeller).

Baca Juga: Ternyata Drone Dilarang di Negara-Negara Ini

“Baterai adalah salah satu bagian yang paling tidak dapat diandalkan dari powertrain. Motor dan propeller dapat diandalkan, hanya ada beberapa bagian yang bergerak, tetapi baterai cenderung memiliki lebih banyak kegagalan daripada kedua komponen itu,” ujar CEO Lift Aircraft, Matt Chasen.

Keunikan lain dari Hexa adalah moda ini tergolong ke dalam jenis ultralight vehicle, dimana Anda tidak membutuhkan sertifikasi pilot untuk mengemudikannya. Kecepatan maksimum untuk ultralights vehicle ini adalah 55 knot, atau yang setara dengan 101 km per jam. Rencananya, Lift Aircraft akan mulai menyewakan moda-moda ini pada bulan Maret 2019 mendatang.

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru