Saturday, April 19, 2025
HomeDaratCiptakan Stasiun Ramah Penumpang, Stasiun London Waterloo Adopsi Virtual Reality dan Eye-Tracking

Ciptakan Stasiun Ramah Penumpang, Stasiun London Waterloo Adopsi Virtual Reality dan Eye-Tracking

Salah satu stasiun di Inggris, London Waterloo tercatat sebagai stasiun kereta tersibuk di negara yang dipimpin oleh seorang Ratu tersebut. Dalam sebuah data yang dirilis oleh Office of Rail and Road, ada sekitar 428 juta penumpang yang melakukan perjalanan dari Stasiun London Waterloo sepanjang kuartal pertama 2018-2019. Angka ini mengalami peningkatan pesat, karena data menunjukkan jumlah penumpang yang melakukan perjalanan dari stasiun ini pada periode 2016-2017 hanyalah 99 juta penumpang saja.

Baca Juga: MRT Jakarta Adopsi Teknologi CBTC, MRT di Jepang Justru Belum

Dengan pertumbuhan angka yang sangat pesat tersebut, sudah seyogyanya jika pihak stasiun melakukan berbagai pengembangan guna menunjang efisiensi dan kelancaran perjalanan para penumpang. Dengan menggabungkan kemajuan teknologi, sebuah perusahaan asal Inggris, CCD Design and Ergonomics meluncurkan Evidentia, sebuah teknologi yang menggabungkan kemampuan virtual reality dengan eye-tracking.

Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman railway-technology.com (19/11/2018), perjalanan penumpang di stasiun sendiri tidak hanya sebatas di peron saja. Para penumpang harus bisa mengarahkan diri menuju kereta mereka, sembari bersinggungan dengan beragam toko retail, papan iklan, hingga sesama penumpang yang memadati stasiun tersebut.

Memastikan kelancaran arus penumpang merupakan poin inti dari hadirnya Evidentia yang berbasis teknologi imersif ini. Sederhananya seperti ini, pihak stasiun dapat memantau kelancaran arus penumpang di stasiun tanpa harus menempatkan petugas yang pada akhirnya hanya akan membuat stasiun menjadi semakin penuh.

“Kami telah mengembangkan alat yang mengintegrasikan teknologi eye-tracking ke dalam virtual reality sehingga kami dapat membawa orang dalam tim desain, atau perwakilan penumpang, dan menempatkan mereka di dunia virtual dan meminta mereka untuk menyelesaikan beberapa tugas,” jelas Managing Director dari CCD, David Watts.

“Tugas tersebut meliputi perintah untuk pergi menuju stasiun, pergi ke sana, pergi ke sini, temukan kereta, dan seterusnya. Sejumlah poin penting yang dapat dihasilkan dari menyelesaikan tugas-tugas ini, salah satunya adalah pengumpulan data objektif mengenai apa saja yang mereka lakukan dan mereka lihat ketika melakukan perjalanan di dunia virtual ini,” tandasnya.

Baca Juga: AS Ikuti Cina Gunakan Teknologi Rel Virtual dalam Autonomous Rail Transit

David mengatakan bahwa tujuan utama dari teknologi ini adalah untuk mendapatkan skema yang lebih baik dalam membantu orang-orang bernavigasi di dalam stasiun dan untuk menghindari sebuah stasiun mengalami perubahan yang lebih mahal dalam proses desain di kemudian hari. “Atau bahkan setelah sebuah stasiun dibangun,” kata David Watts.

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru