Di sejumlah negara besar seperti Jerman, Perancis, Italia, dan Spanyol sudah terpasang jaringan rel kereta cepat yang digunakan oleh para komuter atau pelancong setiap harinya. Dengan frekuensi layanan setiap harinya yang bisa dibilang cukup padat, dan ribuan penumpang yang dilayaninya, tidak jarang moda penghubung antar kota/negara ini dijadikan sasaran empuk tindak terorisme. Tentu saja tidak melulu harus dengan bom, namun jika ditinjau lebih jauh lagi, dampak dari teror yang dilakukan oleh oknum ini akan menjadi masif seiring korban luka atau jiwa yang jatuh.
Baca Juga: Transportasi di Rusia Rawan Serangan Teroris
Pada tanggal 7 Oktober 2018 kemarin, jaringan rel kereta peluru Jerman, Intercity Express Trains (ICE) mengklaim bahwa layanan tersebut mendapatkan teror dari oknum tidak dikenal. Seorang masinis ICE 529 mengaku mendengar kegaduhan dari salah satu armada kereta peluru nasional Negeri Bavaria tersebut. Setelah dilakukan pengecekkan, ternyata kereta yang kala itu tengah ‘bersandar’ di Stasiun Pusat Munich mengalami pecah kaca depan.
Di waktu yang hampir bersamaan, teror dalam bentuk lain terjadi di salah satu jalur jaringan kereta cepat Jerman ini. Dikutip KabarPenumpang.com dari laman commdiginews.com (30/10/2018), pihak berwenang mendapati ada rel yang direnggangkan dengan menggunakan batang kayu di antara jalur Nuremberg dan Munich. Belum lagi coretan vandalisme dan ‘teror’ dalam bentuk tulisan Arab yang disebar oleh oknum-oknum tersebut semakin menambah kengerian di keseluruhan jaringan kereta api Jerman.
Jika sebuah jaringan kereta api disabotase oleh sekelompok ekstremis untuk membunuh sejumlah besar penumpang dan menghancurkan kereta api, jalur, dan infrastruktur di sekitarnya, dampak langsungnya akan sangat besar. Kerugian menyeluruh dan ‘timpangnya’ jaringan transportasi di negara yang menjadi sasaran teror ini merupakan dampak yang paling awal muncul ketika kelompok ekstremis tersebut berhasil melancarkan aksinya.
Dibarengi dengan perkembangan teknologi yang masif, teror-teror semacam ini pada akhirnya bisa ditanggulangi dan tidak sampai memakan korban. Memang, pihak berwenang di Jerman dan sejumlah otoritas terkait belum dapat menyimpulkan apakah serangkaian teror tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain atau tidak – namun kuat dugaan, teror ini saling terkait.
Baca Juga: Teror di Stasiun Adelaide, Dua Pria Dorong Mobil ke Lintasan Kereta
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh guna menghindari kejadian semacam ini terulang kembali adalah peningkatan keamanan, yang juga harus melibatkan peran teknologi guna memaksimalkan hasil akhir. Pun dengan sinergi antar lembaga yang harus semakin diperkuat sehingga dapat mengusut tuntas tindak teror dan setidaknya memberikan jaminan sementara bahwa tindak teror serupa tidak akan terulang kembali di masa yang akan datang.