Pada Rabu (24/10/2018) kemarin, salah satu anak perusahaan dari Virgin Group, Virgin Orbit memasang prototipe roket LauncherOne pada armada Boeing 747 yang dimodifikasi untuk pertama kalinya di bandara di Long Beach, California. Perusahaan yang bernaung di bawah nama besar Sir Richard Branson ini berharap, Virgin Orbit dapat meluncurkan roket ke orbit pada awal tahun 2019 mendatang.
Baca Juga: Virgin Galactic Sukses Terbangkan (Kembali) Pesawat Bertenaga Roketnya ke Angkasa
LauncherOne sendiri memiliki panjang sekira 70 kaki dengan berat 57.000 pon. Sebagaimana yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman theverge.com (26/10/2018), LauncherOne dirancang untuk membawa satelit kecil ke orbit di sekitar Bumi. Alih-alih langsung meluncur dari tanah layaknya kebanyakan roket, LauncherOne akan memulai perjalanannya dari landas pacu, dengan ‘nebeng’ pada bagian sayap Boeing 747.
Adapun roket tersebut melekat pada bagian sayap Cosmic Girl – julukan dari Boeing 747 versi Virgin. Cosmic Girl sendiri merupakan bagian dari Virgin Atlantic yang dulu pernah digunakan untuk mengangkut penumpang.
“Tim sedang melakukan pemeriksaan integrasi roket dengan Cosmic Girl untuk memverifikasi sejumlah aspek, mulai dari mekanik, listrik, perangkat lunak, dan dinamika, dimana semuanya bekerja sama untuk pertama kalinya,” tutur empunya Virgin Group, Richard Branson di sebuah keterangan tertulis.
“Ini menjadi momen yang sangat menyenangkan bagi kami, karena waktu uji penerbangan perdana Virgin Orbit semakin dekat,” imbuhnya.
Guna menerbangkan LauncherOne, pihak Virgin Orbit harus melakukan beberapa sentuhan untuk mengurangi beban, mulai dari menanggalkan kursi pesawat hinggal sekat interiornya. Kini Cosmic Girl sudah memiliki tampilan interior ‘telanjang’ guna memenuhi spesifikasi peluncuran LauncherOne yang ditempatkan pada bagian sayap sebelah kiri.
Cosmic Girl akan menerbangkan LauncherOne pada ketinggian sekitar 30.000 kaki. Pada titik tersebut, roket akan terlepas dari pesawat dan mendorong pendorongnya untuk melakukan perjalanan menuju orbit dengan kecepatan mencapai 17.500 mil per jam atau yang setara dengan 20 kali kecepatan suara.
Dengan menggunakan pesawat untuk membantu peluncuran roket, Virgin Orbit berharap dapat menawarkan peluncuran satelit pada garis waktu yang lebih pendek dan dengan harga yang lebih rendah daripada pesaing, banyak di antaranya mengandalkan infrastruktur berbasis darat yang mahal.
Baca Juga: Virgin Galactic Uji Coba Pesawat Luar Angkasa Komersial
Virgin Orbit adalah spinoff Virgin Galactic, perusahaan pariwisata luar angkasa yang juga dimiliki oleh Sir Richard Branson. Sementara Virgin Galactic tengah berfokus untuk membawa orang ke luar angkasa, tujuan Virgin Orbit adalah meluncurkan satelit kecil ke luar angkasa. Sejak didirikan tahun 2017 lalu, perusahaan telah menandatangani beberapa sejumlah kontrak kerja sama untuk peluncuran satelit di masa depan, termasuk Departemen Pertahanan dan Badan Antariksa Eropa.